december post

Deeto, janai ka?

Kediaman Heisei
0 comments gimme comment?

Title: Kediaman Heisei
Author: Chika
Genre: Humour definitely~ :D
Rating: G
Cast: hey! say! jump
Disclaimer: belongs to their family and agency... *ps: daiki is mine~ XD*
Year: early 2009

Pagi hari di Kediaman Heisei. Sebuah rumah berpenduduk 10 orang anak laki-laki cakep nan cantik. Tenang, dan damai. Entah karena rukun antar penduduknya atau memang karena belum satu orang pun dari 10 orang itu yg bangun.

Terdengar alarm jam berbunyi dari setiap kamar dan dengan cepat bunyi itu menghilang dari peredaran. Namun belum ada tanda-tanda kehidupan di rumah tersebut. Ada yg mengerti apa yg telah terjadi?

Mendadak terdengar jeritan dari salah satu kamar yg ternyata selidik punya selidik kamar itu adalah kepemilikan Keito Okamoto. Kenapa ia menjerit?

“Telaaaaaaaatt!!!! Gue kesiangaaaaaann!!!!!” jerit Okamoto tepat setelah melihat jam dengan ogah-ogahan yg sukses membangunkan seluruh penduduk rumah itu.

“KEITO!!!!” Yuya Takaki yg kebetulan kamarnya dekat dengan kamar Okamoto, ikutan jejeritan (??). Ada yg mengenal Okamoto dan Takaki?

----------pause----------

Keito Okamoto merupakan salah satu dari penghuni Kediaman Heisei. Dia jago bahasa Inggris, karena itulah dia memiliki banyak fans di sekolah. Sebenarnya Okamoto itu berkepala dingin, tapi kalau dia sudah marah, cukup menyeramkan sampai-sampai penulis pun bingung Okamoto marah tuch kayak gimana.

Yuya Takaki. Bekerja di sebuah bakery terkenal. Tak heran Takaki sering membawa roti-roti enak nan lezat ke rumah. Takaki termasuk penghuni malas di Kediaman Heisei. Namun apalah daya, karena dia hanya seorang freeters, dia sering ditugasi mengurus keperluan rumah.

----------play----------

Okamoto segera ke kamar mandi, sedang Takaki melanjutkan perjalanannya di dunia mimpi. Sial bagi Okamoto. Di depan kamar mandi sudah ada Nakajima yg menunggu Yamada sedang mandi. Terpaksa Okamoto ngantri. Dia tak mau ke kamar mandi atas, karena di atas pasti jauh lebih panjang antriannya.

“Di dalem Yama-chan ya?” tanya Okamoto ke Nakajima yg terlihat masih mengantuk.

“Iya.” jawab Nakajima singkat. Okamoto pasrah menunggu giliran, apalagi yg sedang berada di dalam kamar mandi itu Yamada. Lalu, siapakah Nakajima dan Yamada? Pastilah mereka salah satu (apa dua?) dari penghuni Kediaman Heisei.

----------pause----------

Yuto Nakajima. Charm point, tinggi yg menurut penulis ga sesuai dengan umur. Dia senang bermain game dari berbagai console. Mulai dari PS, Nintendo, sampai PC pun dia mainkan. Nakajima tergabung dalam sebuah band di sekolahnya bersama dengan Okamoto.

Ryousuke Yamada. Charm point, wajahnya yg ganteng tak tertandingi. Merupakan murid teladan di sekolah. Disukai banyak murid perempuan, tak heran dia lebih memilih ga masuk sekolah ketika hari valentine. Sebenarnya sikapnya ga menjengkelkan tapi kalau sedang mandi dia sanggup membuat orang yg sedang menunggu sebal.

----------play----------

“Yama-chan di dalem dari kapan?” Tanya Okamoto lagi.

“Tepat setelah lo teriak. Kalah cepet gue larinya!” jawab Nakajima.

Duk duk duk duk duk, terdengar langkah kaki dari atas. Terlihat Morimoto turun dengan tampang masam.

“Are? Yuto-kun. Keito-kun. Berarti yg di dalem Yama-chan?” Tanya Morimoto. Nakajima dan Okamoto mengangguk membenarkan. Tampang Morimoto makin masam.

“Di atas siapa yg lagi mandi?” Tanya Nakajima ke Morimoto.

“Inoo-kun.”

“Terus kenapa lo ke sini? Kei-chan khan mandinya ga lama. Paling juga dah selesai mandi tuch orang.” Kata Nakajima heran.

“Masalahnya Dai-chan dah stand by di depan kamar mandi! Abis itu masih ada Chii ma Yabu-kun.” Jelas Morimoto.

----------pause----------

Ryuutaro Morimoto. Charm point, puppy eyes. Dia adalah penghuni termuda karena itulah dia yg paling dimanja. Sifatnya masih kekanak-kanakan. Suka banget baca komik.

----------play---------

“Pantes lo ke sini. Dai-chan mandinya sama lamanya sama Yama-chan.” Kata Okamoto.

Pintu kamar mandi terbuka, Yamada keluar. Dengan senyumnya Yamada mempersilahkan Nakajima masuk. “Dari tadi dong selesainya!” tukas Nakajima.

Lalu, bagaimanakah keadaan di lantai atas? Sesuai perkiraan Nakajima, Inoo sudah selesai mandi, dari tadi malah. Sekarang yg berada di kamar mandi adalah Arioka.

“Dai-chaaaaan.. Cepetan dong mandinya.. Jangan lama-lama..” keluh Chinen.

“Baru juga masuk dah disuruh selesai! Sabar dong Chii!” jawab Arioka dari dalam kamar mandi.

----------pause----------

Yuuri Chinen. Charm point, wajah yg imut tak terkalahkan. Dipanggil dengan sebutan Chii oleh seluruh penghuni Heisei House. Sifatnya sama dengan Morimoto yg kekanak-kanakan tapi terkadang dia bisa jadi yg paling dewasa di antara bersepuluh. Jago akrobat.

Daiki Arioka. Iseng dan pelor. Dia bisa tidur dimanapun, kapanpun. Suka ngambil makanan dari kulkas ga peduli itu punya siapa. Terobsesi untuk menjadi tinggi karena kalah tinggi dari Nakajima yg notabene lebih muda darinya.

----------play----------

“Selamat menunggu Dai-chan mandi.” Kata Inoo sambil jalan menuju tangga.

“Kei-chan!” panggil Yabu. Inoo berhenti sejenak. “Sekalian bikinin sarapan dong!”

“Kenapa mesti gue yg bikin?”

“Karena Kei-chan yg sudah rapih!” jawab Chinen.

----------pause----------

Kei Inoo. Charm point, wajah yg cantik tak terkalahkan. Saking cantiknya Inoo punya wajah, sering dipanggil Ohime-sama oleh Arioka dan Yaotome. Termasuk siswa teladan dan ia pun jago memainkan piano.

Kouta Yabu. Penghuni yg paling bisa berpikir waras. Selain kuliah di salah satu universitas swasta, ia juga kerja paruh waktu di sebuah rumah makan. Sifatnya yg kebapakan sering membuat ia menjadi tempat curhat oleh penghuni yg lain.

-----------play----------

Arioka masih asyik di kamar mandi. Chinen dan Yabu mulai gerah menunggu Arioka mandi. Tiba-tiba Inoo kembali ke atas bersama Morimoto.

“Hee? Ryuu dah selesai mandi?” Tanya Chinen.

“Udah dong! Sekarang kamar mandi bawah kosong tuch!” ujar Morimoto bangga.

Tepat setelah Morimoto berbicara, pintu kamar mandi terbuka. Arioka sudah selesai mandi.

“Kalo gitu gue di bawah dech mandinya.” Kata Yabu sembari jalan ke bawah.

“Dai-chan mandinya kelamaan!!” tukas Chinen. Arioka hanya cengar-cengir membalasnya.

“Lo ngapain lagi ke atas? Ada yg ketinggalan?” Tanya Arioka ke Inoo.

“Iya. Ada yg ketinggalan.” Jawab Inoo santai.

“Apaan?”

“Hikka.”

“Haha!! Ngatain orang kebo sendirinya kebo!” ujar Arioka sambil menuju ke kamar.

----------pause----------

Ini dia penghuni yg terakhir. Hikaru Yaotome. Sama isengnya sama Arioka atau jauh lebih parah? Entahlah. Dia merupakan mood maker di Kediaman Heisei, walau lebih sering bikin rusuh. Dia juga sering asal ngambil makanan dari kulkas.

----------play----------

Inoo mengetuk kamar Yaotome. Tak ada balasan. Terpaksa Inoo masuk ke kamar Yaotome. Di sana terlihat Yaotome masih asyik berpetualang di dunia mimpi. Inoo membangunkan Yaotome dengan susah payah sampai akhirnya dia bangun.

“Kenapa ga dari tadi sich dibanguninnya???” keluh Yaotome sambil ngacir keluar kamar. Beruntung Chinen baru saja keluar dari kamar mandi.

“Hika-chan baru bangun?” Tanya Chinen heran. Yaotome tidak menjawab, ia langsung masuk kamar mandi.

Inoo segera turun ke bawah, membantu Yamada membuat sarapan. Karena tadi dia teringat Yaotome, akhirnya ia meminta Yamada yg sudah rapih untuk membuatkan sarapan.

Mencium aroma roti dibakar, Takaki keluar kamar. Dengan cepat ia mengambil selembar roti, lalu ia duduk di meja makan. Dengan santai ia mengoles selai di rotinya, dan makan dengan lahap.

Okamoto yg heran dengan tingkah laku Takaki tidak bisa tidak berkomentar. “Takaki-kun, pas sarapan aja bangun! Tadi aja, ngomel langsung tidur lagi!” protes Okamoto.

“Emang ga kerja?” Tanya Yamada heran.

“Masuk siang gue!”

Chinen turun bersama Arioka disusul Yabu dan Yaotome. Chinen dan Arioka langsung duduk dan mengambil selembar roti. Chinen mengoles rotinya dengan selai stoberi, sedang Arioka langsung memakan rotinya begitu saja lalu mengambil selembar roti lagi.

“Gue piker gue dah kesiangan banget bangunnya!” keluh Yaotome sambil mengunyah sarapannya.

“Makanya lain kali jangan kayak kebo!” ejek Arioka.

“Kebo jangan ngatain gue kebo dech!” balas Yaotome.

“Pagi-pagi dah adu mulut! Berangkat duluan ya!” ujar Morimoto.

Begitulah pagi hari yg sering dilalui oleh mereka bersepuluh. Kejadian apalagi yg akan dialami mereka? Tunggu aja penulisnya rajin ngetik lagi!

Label: , , ,



0 Komentar:

Posting Komentar

home