december post

Deeto, janai ka?

Strawberry Shortcake chapter 1
0 comments gimme comment?

Title: Strawberry Shortcake
Author: Chika
Genre: fail Romance
Rating: PG13
Cast: Takahisa Masuda, Daiki Arioka, Yuri Chinen and author with their friends~ XD
Disclaimer: belongs to their family and agency... *ps: daiki is mine~ XD*
Chapter: 1
Kue-kue cantik berjejer rapih menampakan kelezatannya. Tiramisu, strawberry shortcake, opera getau, cheese cake, black forest, layer cake berbagai topping, dan berbagai kue lainnya dengan rapih tertata di etalase sebuah pattisiere. Mengundang orang-orang yang melihatnya ingin membelinya, ingin mencicipinya.







Seorang cewek memastikan kalau kue yg ingin dibelinya ada di etalase. Dengan senyum mengembang ia masuk ke dalam toko itu. Ia memesan beberapa jenis kue. Salah satunya strawberry shortcake.

Seorang cowok menunggu kue pesanannya dibungkus dalam sebuah packaging dengan desain yg manis. Ia sudah tidak sabar pulang ke rumah untuk segera memakan kue yg ia beli.

Seperti inilah keduanya bertemu.

“Habis?” Cewek itu bertanya tak percaya.

“Maaf, potongan shortcake terakhir baru saja dibeli oleh orang itu.” Seorang karyawan di toko tersebut menunjuk cowok yg sedari tadi senyum-senyum gejeh sendiri di depan kasir.

“Tapi tadi saya lihat di etalase depan masih ada.” Cewek itu tetap ngotot.

“Maaf mba, kue-kue di depan hanya untuk contoh.”

“Are? Kalau ga ada yg bisa dibeli ngapain dipajang??” Cewek itu tampak kesal.

“Terima kasih telah membeli kue disini.” Kasir tersenyum manis sembari memberikan uang kembalian ke pembeli -cowok yang sedari tadi senyum-senyum sendiri-.

Cewek itu melirik cowok tersebut. Ia tampak berpikir dengan keras. Kimeta!

“Ano…” Cewek itu menghampiri si cowok. Cowok itu melihat si cewek dengan raut muka ‘ada apa?

“Nii-chan masih disini?” Seorang cowok cantik muncul dari balik pintu toko. Ia memandang sekeliling toko mencari seseorang. Tidak sulit mencarinya karena orang yg dicari berada tidak jauh dari pintu.

“Ah gomen, nunggu lama yah..” Cowok yg sedari tadi senyum-senyum sendiri itu membungkuk perlahan kepada cewek yg tadi memanggilnya. Dan ia pun keluar dari toko bersama adiknya.

“Ano, shortcake…” Cewek itu mendesah pelan menyadari kalau usahanya untuk mendapatkan sepotong strawberry shortcake tak akan membuahkan hasil. “Beliin cheese cake saja lah..”

*

“Kuenya mana?” tanya seorang cewek. Ia tinggi, berambut panjang dikuncir kuda.

“Hai!” Cewek dengan rambut pendek menaruh belanjaannya ke meja. “Mo, bahan makan malemnya dah gue beli nich.”

Si kuncir kuda dengan semangat membuka kotak kue namun ekspresinya berubah ketika melihat kue didalamnya. “Cheese cake?”

“Mana belanjaanya Ya?” tanya cewek lainnya. Ia pendek, berambut panjang bergelombang yg digerai begitu saja.

“Tiramisu.”

“Mau bikin gyoza ya Mo?” tanya si rambut pendek.

“Mont Blanc.”

“Iya. Dah lama khan ga makan gyoza.” Si rambut panjang menjawab.

“Layer cake.”

“Asik! Lu akhir-akhir ini keseringan nginep di tempat itu mangaka sich. Jadinya gue ama Chika lebih sering makan di luar.” Si rambut pendek membalas.

“Shortcake? Shortcake?”

“Kenapa ga masak aja sich?” Sekarang si rambut panjang yg bertanya.

“Ah, lo ngeledek ya?!” Si rambut pendek cemberut.

“Shortcake…”

“Lo kenapa sich Chik? Apal aja lagi jenis-jenis kue.” Si rambut panjang akhirnya merespon perkataan si kuncir kuda.

“Shortcake-nya ga ada.”

“Hha?” Si rambut panjang malah bingung.

“Shortcake-nya abis. Jadi gue beli cheese cake dech. Lo khan suka keju.” Si rambut pendek berkata dengan santai sambil mengambil minum dari kulkas.

“Gue khan mau makan stroberi Ya. Kenapa malah lo kasih keju?” balas si kuncir kuda. Cemberut.

SI rambut pendek membuka isi kantung belanjaannya. Ia mengeluarkan sekotak stroberi. “Makan cheese cake-nya pake ini. Anggap jah Strawberry Cheesecake.” Ujarnya santai.

“Gue khan maunya shortcake.” Si kuncir kuda masih cemberut.

“Besok lu beli aja sendiri. Besok khan Sabtu.” Si rambut pendek tetap santai.

Mereka bertiga adalah sahabat yg tinggal bersama. jangan protes!!! Karena lebih ga mungkin lagi kalo gw bikin kakak beradik~ Deya, Momo dan Chika. Deya -si rambut pendek-, mahasiswi tingkat satu di sebuah unversitas seni swasta. Momo -si rambut panjang-, mahasiswi tingkat dua di unversitas yang sama dengan Deya. Sedangkan Chika -si kuncir kuda-, ia adalah siswi kelas 3 SMA. jangan protes juja! Gw bikin latar waktu pendidikannya sama kaiia di jepun~ lol Mereka memutuskan untuk tinggal bersama semenjak musim semi tahun ini.

“Besok gue ada juku ampe sore.”

“Itu sich nasib lo anak sekolahan!” Deya dan Momo tertawa melihat ekspresi Chika yg makin cemberut.

“Beberapa bulan yg lalu lo tuch sama tau nasibnya ama gue!”

“Tapi khan sekarang enggak.”

“Yosh! Untuk mengembalikan mood Chika jadi ceria lagi biar besok di juku dia ga cemberut aja, kita bikin gyoza!! Momo memberi semangat kepada Chika yg notabenenya doyan makan itu.

“Gue maunya makan bukan bikin.” Chika masih terus cemberut.

“Apaan sich lo! Sejak kapan lo jadi awet tahan lama gitu masang muka kayak roti ngembang?”

*

“O.SO.I”

“Nii-chan tuh yg kelamaan di toko kue.” Cowok cantik itu membela diri.

“Maaf ya. Bingung sich mau beli kue apa. Kelihatannya enak semua.” Cowok dengan wajah kekanak-kanakan membayangkan kue-kue dipatisiere tadi.

“Strawberry shortcake-nya?” tanya cowok yg juga memiliki wajah kekanak-kanakan namun jauh lebih pendek dari yg cowok yg tadi. sujud-sujud ama suami
“Ini.” Cowok yg tampaknya paling tua diantara mereka memberikan shortcake yg tadi ia beli kepada adiknya. “Tadi ada cewek yg ribut mau beli shortcake juga lho.”

“Ribut kenapa nii-chan?” tanya si cowok cantik. Sepertinya ia yg paling muda. dan juga yg paling kecil.. lol

“Khan shortcake-nya abis. Yg kubeli itu potongan terakhir.” Jelas si kakak.

“Yokatta… Untung dapat shortcake-nya.” Ujar si wajah kekanak-kanakan sambil memakan kuenya.

“Dai-nii kayak cewek ih. Sebegitu pengennya makan strawberry shortcake.” Si bungsu memandang heran kakaknya.

“Ah, sirik sajalah dirimu itu.”

Takahisa, Daiki, dan Chinen. asa ga enak kalo make nama chii. Jadi gw pake nama keluarga,na jah dech. Mereka adalah kakak-beradik dari keluarga Masuda. Masuda bersaudara ini dilahirkan dengan wajah yg bisa dibilang kawaii untuk ukuran laki-laki.

Takahisa si anak pertama, ia adalah seorang pembina klub modern dance di sebuah sekolah swasta. Daiki si anak kedua, adalah siswa kelas 3 SMA di tempat kakaknya bekerja. Dan si bungsu Chinen, ia adalah siswa kelas 1 SMA di sekolah yg sama juga. dah kayak ga ada ide gituh gw.. ==a

“Jangan malah adu mulut ah. Nii-chan jadi ga bisa menikmati kuenya nich!” Si anak tertua dengan semangat memakan kuenya.

“Kenapa gue punya kakak pada rakus-rakus bgt ya?”

**

Daerah pertokoan Akihabara.

Deya, Momo dan Chika berencana ingin membeli beberapa peralatan gambar di sebuah toko yg terkenal di kalangan otaku di Akihabara. seinget gw toko,na ada 7 lantai. Bener2 surga buat otaku. Tiap2 lantai menjual benda yg berbeda. ada satu lantai yg isinya peralatan membuat komik gituh. Momo yg bekerja paruh waktu sebagai asisten mangaka, dimintai tolong oleh sang mangaka untuk membeli beberapa screentone dan tinta. baik bgt khan gw mo? XD

Di sisi lain, Takahisa, yg lebih sering dipanggil Massu (untuk selanjutnya juga akan menggunakan Massu), beserta Chinen juga pergi ke toko tersebut menemani Daiki yg ingin membeli beberapa game baru. Mereka ikut untuk berjaga-jaga kalau-kalau Daiki membeli terlalu banyak game baru karena ia harus konsen belajar di tahunnya yg terakhir di SMA.

Disinilah mereka kembali bertemu.

*


Dimulailah pertemuan kedua mereka. masih tetep gejeh~ XD

“Anoo..”

Yang dipanggil menoleh ke asal suara. Si rambut aneh di toko kue. “Ada apa yah?”

“Kemarin, waktu di toko kue khan?”

Yg diajak bicara hanya mengangguk pelan. Ini orang mau ngapain ya? Perasaan kemaren gue belom sempet ngomong apa-apa dech.

“Gomen!”

“HHA?!!” Ini orang ga sakit jiwa atau apalah seperti itu khan? “Maaf untuk apa?”

“Kemarin kau saat menginginkan shortcake itu khan? Tapi aku keburu membeli potongan terakhirnya. Makanya aku minta maaf.” Jawabnya santai dengan wajah yg terlihat agak bodoh.

Totally stupid.

“Ga apa-apa kok. Lagi pula yg menginginkan kue itu bukan aku. Tapi temanku. Kau tak perlu merasa bersalah seperti itu.”

“Yokatta…” Cowok itu menghela napas lega. “Sore de, suimasen ne. Sudah mengganggu waktumu sebentar.”

Cowok itu berlalu menuju kedua adiknya yg sedari tadi menonton. Sedangkan si cewek memiringkan kepalanya, memasang ekspresi wajah bingung. Apa yg sebenarnya dia bicarakan tadi? Dan lagi, dia imut sekali…

“Nee!” Panggil si cewek. “Boleh aku tahu namamu?”

Cowok itu tersenyum sebelum menjawab, “Masuda Takahisa desu. Yoroshiku.”

“Masuda-kun da ne.. Namaku Deya. Kau cukup memanggilku Deya saja.”

“Deya-chan yoroshiku.” Ucap cowok itu sekali lagi.

“Kubilang juga cukup Deya saja.” Cewek itu berbisik. “Un! Yoroshiku.”

“Sore de, jaa ne. Adik-adikku menunggu.” Cowok itu membungkuk pelan lalu berbalik. “Ah, kau boleh memanggilku Massu jika kau mau. Deya-chan, eh, maksudku Deya.” Ucapnya dengan tersenyum sebelum akhirnya benar-benar pergi menuju kedua adiknya.

Blushed

“Kenapa wajahmu merona begitu Ya?” tanya Momo yg ternyata sedari tadi berada di samping Deya.

“Itu cowok lucu banget ga sich?” Bengong.

“Lucuuuuuuu!! Lo suka Ya? Falling in love at the first sight kah?? Dari mata turun ke hati?” Sekarang giliran Chika yg bertanya.

“Ga tau gue juga.” Deya masih terlihat bengong melihat punggung Massu yg mulai tak terlihat sampai akhirnya ia merasakan hal yg aneh. “HUAAA!!! Sejak kapan lo berdua ada disini?”

“Dari tadi khan gue emang ama lu terus. Masa ga nyadar.” Jawab Chika.

“Ga lama setelah cowok itu ngajak ngobrol lu.” Jawab Momo.

“Ya udah. Yg lo cari udah ada khan Mo? Sekarang pulang yuk.” Ajak Deya. Ia segera menuju pintu keluar. Salting. Blushing. Pusing. Pening. Bercampur jadi satu. si author mulai ga waras, ga usah dipikirin ituh ing-ing-an..

Momo dan Chika hanya mengangkat bahu mereka tanda ‘apa boleh buat, kita ikutin aja apa yg dia mau’. Walaupun begitu, mereka berdua juga tidak melewatkan kesempatan untuk menggoda temannya itu. Anak muda. Pikir mereka berdua.

Dan, seperti inilah kisah dimulai.

*

Label: , ,



0 Komentar:

Posting Komentar

home