december post

Deeto, janai ka?

Shuffle Love chapter 3
4 comments gimme comment?

Title: Shuffle Love
Author: deyachi desuuuuuuuu~ *najong*
Genre: semoga ga fail romance
Rating: PG13
Cast: Tegomasu dan kalian tau sendiri siapa
Disclaimer: just own the plot~ :D


Tidak ada hal aneh yang terjadi antara Tegoshi dan Deya. Mereka pergi kencan seperti pasangan biasa. Berkeliling di Shibuya, berbelanja, makan. Mereka bahkan tidak menyangka kalau hari itu akan berlalu damai mengingat mereka berdua adalah orang yg benar-benar berbeda. Setidaknya itu sebelum Tegoshi mengajak Deya ke suatu tempat yg cukup jauh hanya dengan berjalan kaki. Sebenarnya sih tempat tersebut tidak bisa dibilang jauh hanya saja...

"Tegoshi..." Deya terengah-engah sebentar. "Kita mau kemana sih? Capek nih dari tadi jalannya nanjak."

Tegoshi berbalik. Dahinya mengernyit, matanya menatap fokus lawan bicaranya. Lalu ia menghela nafas. "Tidak jauh beda sama Chika. Baru jalan nanjak segini aja capek." Deya mengumpat kesal dalam hati.

"Ikou!" Tegoshi menarik lengan Deya. Menggenggamnya, membiarkan —atau mungkin lebih tepat memaksa secara halus— cewek itu mengikutinya tanpa protes. Dan itulah yg terjadi. Deya hanya mengikuti Tegoshi. Selain karena ia malas adu mulut dengan cowok wagamama itu, ada yg aneh dengan jantungnya ketika tegoshi menggenggam tangannya. Jantungnya berdebar dengan kencang.

Selama acara pendakian mereka hening menyelimuti. Hanya detak jantung Deya yg terdengar. Setidaknya itu bagi Deya. Namun tidak bagi Tegoshi. Merasa sebal karena suasana terlalu sepi, ia berhenti dan mencoba memulai topik.

"Deya." panggil Tegoshi. "Oooooi Deyaaaaa!" Namun yg dipanggil tidak bergeming terus berjalan sampai akhirnya menabrak tubuh pasangannya saat itu. Wajah Tegoshi makin masam.

"Gomen." Hanya satu kata yg keluar dari mulut Deya. Kok bisa nabrak sih!

"Kau ini melamunkan apa sih? Atau karena saking capeknya kau jadi diam terus?"

Deya merengut. Ini cowok kok nggak ada manis-manisnya sih. Tampang doang yg manis. Tegoshi kembali menarik Deya mengikutinya. Deya hanya bisa pasrah. Itu sebelum ia mendengar perkataan Tegoshi sesudahnya. "Sebentar lagi sampai kok. Nanti rasa lelahmu itu pasti terbayar." Sekilas Deya melihat Tegoshi tersenyum. Membuatnya penasaran dengan tempat seperti apa yg akan mereka tuju.

"Mite yo." ujar Tegoshi ketika mereka sampai di sebuah taman yg letaknya cukup jauh di atas kota.

Deya terkesiap melihat pemandangan yg terhampar. Tidak pernah ia lihat Tokyo bisa sebegini indahnya. Didukung dengan langit yg mulai berwarna oranye. Lampu-lampu kota yg mulai menyala. Tanpa aba-aba Deya melupakan rasa lelahnya. Tersenyum sembari berkata "Kireeeeei"

"Darou?" Tegoshi ikut tersenyum. "Aku sering kemari. Apa lagi kalau mulai bertengkar dengan Chika. Rasanya aku jadi tenang jika melihat ini."

Deya mengangguk pelan tanda mengerti. "Kalau melihat pemandangan seperti ini siapapun pasti senang melihatnya."

"Kalau begitu jika kau sedang kesal dengan Massu mungkin kau bisa kesini." usul Tegoshi yg disambut dengan tawa oleh Deya. "Itu juga kalau kau tidak malas jalan kesininya." tambah Tegoshi dengan nada mengejek.

"Urusai!" tukas Deya cepat.

*

Selama perjalanan pulang, Deya dan Tegoshi terlibat obrolan seru. Ternyata mereka cukup memiliki kesamaan. sama-sama do-s.. ==a

"Bertukar pasangan seperti ini seru juga ya ternyata." ujar Tegoshi tiba-tiba di tengah-tengah obrolan tentang  sebuah album musik. Deya sedikit terkejut mendengarnya karena ia pun sebenarnya merasakan hal yg sama. "Kenapa? Kau tidak suka?" lanjut Tegoshi.

Deya menggeleng sepat. "Tadinya kukira jalan denganmu akan sangat menyebalkan. Yah, diawal sih seperti itu. Tapi cukup menyenangkan kok."

"Hanya cukup?" Lagi, kalimat Tegoshi membuat Deya diam. Salah tingkah lebih tepatnya. Deya tidak mengerti kenapa hari ini seorang Yuya Tegoshi dapat memebuat kerja jantungnya tidak normal.

Tegoshi tersenyum senang melihat reaksi dari lawan bicaranya itu. "Kaeru kaeru." ujar Tegoshi sembari menggandeng tangan Deya.

*

Berkali-kali keitai flip itu dibuka dan ditutup. Berkali-kali diketiknya mail namun selalu tidak dikirim. Untuk pertama kalinya seorang Deya merasa bimbang menghubungi kekasihnya —yg sebenarnya— Takahisa Masuda. Ia berguling-guling di tempat tidurnya bingung.

ting tong

Ada tamu. Deya segera menuju pintu apato-nya dan sangat terkejut —juga bingung— melihat siapa yg datang. "Heh? Memang hari ini kita mau pergi yah?" tanyanya pada sang tamu. Siapa lagi kalau buak Tegoshi.

Cowok itu menggeleng. "Tidak. Tadi aku dapat mail dari Massu. Dia bilang ajak Deya ke taman bermain yg baru di daerah Odaiba *inget, cuma fiksi. ga ada taman bermain baru di odaiba. totally ngarang*. Katanya sangat menyenangkan. Sekarang ia sedang bersama Chika disana."

"Kenapa ia tak menghubungiku juga?" pikir Deya berbisik. Tegoshi hanya mengangkat bahunya. "Sudahlah. Cepat kau siap-siap." ujar Tegoshi.

Deya mempersilahkan Tegoshi masuk ke apato-nya. Kali itu, pertama kalinya ia masuk ke dalam apato Deya. Ia hanya pernah mengantar sampai di depan bangunan. Tidak buruk juga. Pikir Tegoshi melihat ruangan di dalam apato tersebut. Dan segera setelah Deya siap, mereka berangkat menuju taman bermain.

*

Sesampainya di taman bermain, mereka segera disambut oleh Chika dan Masuda. Mereka berdua tampak sangat menikmati permainan di taman bermain tersebut.

"Deya~ Tegoshi~ Kocchi! Kocchi!!!" panggil Masuda.

"Deya! Permainan itu seru banget lho!! Ayo naik!!!" Chika tampak sangat bersemangat. Dan dalam sekejap, dua perempuan itu sudah tampak siap menaiki permainan yg ditunjuk oleh Chika meninggalkan pasangan mereka.

"Eeeeh?" Tegoshi hanya bisa memasang tampang kecut. Setelah beberapa hari tidak bertemu yg dilakukan pacarnya malah menyeret teman dekatnya untuk menaiki sebuah wahana bersama.

"Chika omoshiroi yo ne~" komentar Masuda melihat dua orang cewek itu sudah mulai berteriak tak jelas di atas wahana.

"Omoshiroi?" Tegoshi memandangi dua cewek yg tampak sangat bodoh dengan jeritan lepas di atas wahana yg mulai menambah kecepatannya. "Maa..."

"Yah, kalau bisa kau tetap bilang dia itu menarik setelah masuk obake-ya. Berarti kau benar-benar menganggapnya menarik." lanjut Tegoshi.

"Eh? Obake-ya?"

"Dia itu..." Tegoshi menunjuk Chika "Suka sekali masuk obake-ya. Cewek aneh. Dia pasti akan menyeret memaksa kita masuk."

Massu diam seketika mendengarnya. Biarpun mereka itu laki-laki bukan berarti mereka tidak takut masuk ke dalam obake-ya. "Deya tidak kan?" tanya Tegoshi.

"Deya sih memang tidak berani masuk, tapi dia biasanya penasaran dengan isi obake-ya lalu akhirnya masuk juga..."

Dua cowok itu diam. Sepertinya mereka sudah dapat menerka kalau sehabis dua cewek itu kembali pasti segera meminta masuk ke obake-ya. 
 
 
 
 
 

Label: , , ,



4 Komentar:

Blogger lenny_da mengatakan...

firasat gw gak bagus dahh..
keknya nih tar tego malah demen ama deya, terus ujung2nya mereka BENERAN tukeran pasangan....

bener gak tuh? *spoiler sok tau ngahahaha*

lanjuuuttt! ^^

15 Juni 2010 pukul 03.42  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

kok gw?
kok gw??
KOK GW DOKI2 DEKET TEGO???
lha massu gw kemanain chik??
dalam hati yg terdalam gw mah sangat mencintai massu~

apa lagi sama2 do s haaaaahhh??????????
*lempar panci*

hyaaaahhh, lo mah bikin nyambung gitu.. kan gw yg nyeritain masuk obake ntar...
ckckck~

16 Juni 2010 pukul 00.54  
Blogger chikaです♪ mengatakan...

@kak lenny..
wah sayang sekali kak..
kita berdua aja ga tw bakal tamat kayak gimana ini fic~ XDDDD
*dipentung*

@deya..
IYA LU ITU DO-S TAU!!!!!!
kan biar lw ada kerjaan de~ XDDD

16 Juni 2010 pukul 05.15  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

Kak lenny:
oh,tego emg dmen kak ama gw. Cm dy pura2 sk ma chika. Wakakak
tp kak,gw g rela gw musti jadian ma cwo kek tego.. Dih org'y egois parah gt. Hoho

chika:
gak ada ide ttg obake gw. Apa qt jd hantu ye? Haha

20 Juni 2010 pukul 09.29  

Posting Komentar

home