december post

Deeto, janai ka?

Strawberry Shortcake chapter 2
7 comments gimme comment?

Title: Strawberry Shortcake
Author: Chika
Genre: fail Romance
Rating:  PG13
Cast: Takahisa Masuda, Daiki Arioka, Yuri Chinen and author with their friends~ XD
Disclaimer: belongs to their family and agency... *ps: daiki still mine~ XD*
Chapter: 2

Entah sudah berapa lama sejak kejadian di Akihabara. Aku tidak pernah bertemu lagi dengan cowok bernama Masuda itu. Terkadang aku suka mampir ke toko kue dimana kami pertama kali bertemu. Aku tidak mengerti mengapa. Senyumnya selalu terbayang di kepalaku.


Deya menorehkan garis-garis halus pada kertas sketsanya. Secara perlahan, ia juga menambahlan garis-garis tebal untuk mempertegas dan arsiran-arsiran agar gambarnya terasa hidup. Ia sedang menggambar beberapa pepohonan yang ada di taman kampus. Matanya dengan jeli menangkap poin-poin penting yg harus ia tambahkan dalam gambarnya. Sangat serius. Ia tidak ingin gambarnya itu gagal untuk kelima kalinya.

"Deya!" sapa seorang cowok. Cowok itu menepuk bahunya dan sukses membuat tangannya menciptakan garis tebal mengganggu dalam karyanya.

"AAAAAAAAAAHH!!!!" Deya menjerit pilu melihat gambarnya atau mari kita sebut sebagai tugasnya berantakan hanya karena sebuah garis. Ia tatap sinis orang yg telah membuat garis tersebut secara tidak langsung. "Nani yo?" tanyanya dengan nada kesal.

"Eh, gue ganggu ya?"

"Menurut lo?" Hanya dengan melihat ekspresi Deya, cowok itu tidak perlu bertanya lebih jauh lagi. Deya merasa sangat terganggu.

"Gomeeeen... Bukan bermaksud mengganggu. Gue kan cuma mau ngasih kerjaan doang."

"Kerjaan?" tanya Deya agak tidak yakin.

"Iya! Kerjaan!!" Cowok itu langsung bersemangat begitu merasakan hilangnya tanda-tanda kesal dari raut muka Deya. "Gantiin guru seni rupa di sma swasta selama 2 minggu."

Deya terdiam sebentar. "Ngajar? Makasih. Lo coba tawarin Momo aja. Pasti mau deh!" Ia mengalihkan perhatiannya kembali ke buku sketsanya dan mulai menggambar lagi.

"Dibayarnya lumayan! Lu cuma gantiin selama dua minggu dong. Gurunya itu ada acara apa gitu yg mengharuskan dia ke luar kota. Nah, temen gue yg kebetulan kerja disana ngasih tau gue, jadi gue tawarin ke lo! Udah, mau aja. Lo emang lagi nyari baito kan?"

Deya memandang cowok itu dengan tatapan sebal. "Gue bilang enggak!"

"Seminggu sepuluh ribu ditambah uang makan lima ribu perminggu." Cowok itu menyeringai lebar. "Coba lu itung sendiri dapet berapa banyak yg lo dapet selama dua minggu."

Tangan Deya berhenti menggambar sejenak. Sepuluh ribu yen perminggu ditambah lima ribu untuk uang makan. Berarti dapet tiga puluh ribu cuma dalam dua minggu. Itu angka yg wajar nggak sih? "Oke desu!" Deya menyengir lebar, memberikan jempolnya tanda setuju.

"Baru mau deh. Dasar cewek mata duitan!"

"Dari pada elo. Wagamama!"

"Woy! Gini-gini  gue sempai lu!" tukas cowok itu. "Gue kasih tau temen gue dulu deh." Cowok itu mengambil ponsel flip-nya lalu menelpon temannya itu. "Moshi-moshi Massu..."

Massu?

"Ano, kohai gue ada yg mau tuh jadi pengganti guru seni di sekolah lo. Iya. Cewek. Besok? Oke, besok gue bawa temen gue itu ke sekolah lo." Cowok itu mengakhiri pembicaraannya via telepon. "Besok lu ikut gue ke sekolah itu. Lo bisa jam berapa?"

"Massu?"

"He?"

"Tadi sempai bilang Massu?"

"Iya. Kenapa? Aneh yak? Panggilannya Massu. Namanya Masuda. Dia pembina klub modern dance gitu."  Cowok itu merasakan gelagat aneh dari Deya. Ada yg nggak beres.

"Tegoshi-sempai!!!" Deya merasa sangat, entah kenapa, sangat senang. Akhirnya ia dapat bertemu lagi dengan cowok berambut aneh yg selalu memenuhi pikirannya akhir-akhir ini.

"Hee?!! Lo mencurigakan banget manggil gue kayak gitu!" Tegoshi mengambil ancang-ancang untuk kabur dari tempat itu.

"Bakal gue kasih tau kapan si Momo ada di rumah! Beneran!!" Tegoshi tidak jadi berlari mendengar kata-kata Deya. "Eh? Benarkah?" Tegoshi tampak heran namun senang mendengarnya.

*

Keesokan harinya Deya sudah siap untuk berangkat ke tempat yg akan menjadi tempat kerjanya selama dua minggu. Menurut Momo, guru seni rupa itu pekerjaannya mudah. Hanya memberi tugas kepada murid, lalu membiarkan mereka mengerjakan dengan tenang. Kita hanya tinggal menunggu jam mengajar selesai saja.

Deya tersenyum kecil membayangkan senyum bodoh yg akan ia lihat nanti. Tapi, mungkin saja orang itu sudah lupa dengan dirinya. Mereka hanya bertemu dua kali. Kemungkinan hal tersebut hanya menjadi sebuah kenangan tanpa arti sangat besar. Semangat Deya turun mendadak memikirkannya.

"Deya sakit?" tanya Chika sambil memperhatikan raut wajah Deya yg berubah-ubah.

"Siapa?" Deya balik bertanya. Nampaknya ia belum kembali dari dunia khayalnya.

"Gue tanya lo sakit? Tampang lo aneh bgt! Bentar-bentar senyum, tau-tau murung. Gejeh banget." jelas Chika. Deya tampak bingung dengan penjelasan Chika.

"Emang gue kayak gitu?"

"Dari tadi lo kayak gitu Deya." balas Momo. Sedari tadi ia juga memperhatikan ada yg aneh dari Deya. emang orangnya aneh sich.. ==a *runs*

Deya terdiam. Lebih tepatnya salting. Beruntung bel berbunyi tanda kalau ada yg datang. Deya tahu pasti siapa yg datang hari itu. Tegoshi. "Biar gue buka!"

"Untung lo dateng!" Deya segera mengambil tas dan memakai sepatunya lalu keluar dari mansion dan menarik lengan Tegoshi. "Bentar, ga pake acara masuk dulu gitu gue? Sekadar pamit gitu?" Tegoshi tampak tidak suka harus segera jalan lagi, padahal ia baru saja sampai.

"Acara pedekate-nya entar aja pas pulang!" Deya terus menarik lengan Tegoshi sampai kira-kira menurutnya sudah cukup jauh dari mansion-nya.

Sekolah yg mereka tuju ternyata tidak terlalu jauh dari mansion Deya. Hanya butuh menaiki bisa sekali, sampailah mereka di sekolah tersebut. Di gerbang sekolah, seseorang sudah menunggu mereka dengan sabar.

"Yo Massu!" Tegoshi menghampiri orang yg telah menunggu kedatangan mereka.

"Yo! Mana orangnya?" Seperti biasa, Massu selalu tersenyum.

"Itu." Tegoshi menunjuk Deya lalu memanggilnya agar lebih mendekat. "Namanya..."

"Deya-chan?"

Dia mengingatku. 

"Eh? Kau mengenalnya?" Tegoshi cukup kaget melihat Massu dan Deya yg memang tampak sudah saling mengenal.

"Ya. Aku mengenalnya. Ne, Deya-chan~ Eh, maksudku Deya.. Hehe.." Massu senyum-senyum gejeh karena salah bicara.

Dia bahkan ingat agar memanggilku cukup hanya Deya. 

"Sou ne Masuda-kun." balas Deya yg segera diprotes oleh Massu. "Massu desu yo!" Deya tersenyum miris melihat orang yg entah mengapa akhir-akhir ini sangat ingin ia temui. Kenapa rasanya tetap saja aneh kalau bertemu orangnya secara langsung.

"Rasanya aku mengerti kenapa kemarin Deya... Itte!" Tegoshi meringis kesakitan. Kakinya diinjak dengan sengaja oleh Deya. Deya menatap sangar ke Tegoshi. Kalau berani ngomong gue ceritain yg jelek-jelek tentang lo ke Momo! Begitulah kira-kira arti dari tatapan galak Deya.

"Kenapa Tegoshi?" tanya Massu yg tidak mengerti dengan situasi yg ia lihat. Tegoshi menggeleng-gelengkan kepalanya meyakinkan kalau tidak ada apa-apa. Massu mengalihkan pandangannya kepada Deya. "Jadi kamu yg akan menggantikan Ikeda-sensei ya. Menurut Tegoshi kau anak seni rupa?"

"Begitulah." jawab Deya singkat.

"Kalau begitu ayo masuk. Aku sudah memberitahu Kepala Sekolah kalau guru pengganti datang hari ini." ucap Massu. Lagi-lagi dengan senyumnya yg khas.

Deya dan Tegoshi mengikuti Massu memasuki areal sekolah. Pohon rindang tampak menyambut mereka ketika pertama masuk dari gerbang. Sekolahnya pun cukup besar.Tidak terlalu tampak murid-murid karena saat itu masih dalam jam belajar. Deya merasa akan nyaman bekerja disana.

"Kok bisa sih?" tanya Tegoshi berbisik ke Deya.

"Apaan?" Deya balik bertanya.

"Ya kok bisa lo ama Massu?" Tegoshi masih tetap berbisik.

"Kebetulan kenal aja waktu ke toko kue." jawab Deya singkat.

"Bukan ituuuuuuu!! Gue tau lu suka kan sama Massu?" Deya berhenti. Ia terkejut mendengar perkataan Tegoshi. "Apa lo bilang barusan?" Deya memastikan apa yg ia dengar. "Lo suka sama Massu." Sedetik kemudian Deya memukul bahu Tegoshi dengan keras. "Ngaco lu!"

"Ck, Massu ga suka cewek garang!" ujar Tegoshi sambil mengelus bahunya yg dipukul Deya.

"Emang siapa yg suka sama diaaa???"

"Elo lah! Masa gue!"

"Kalian ngapain?" tanya Massu bingung kedua orang itu tertinggal cukup jauh darinya ditambah lagi mereka tampak sedang adu mulut.

"Enggak ngapa-ngapain." jawab keduanya cepat. Massu hanya mengangguk-angguk perlahan.

Mereka kembali berjalan. Tegoshi masih meringis kesakitan. Deya memandang punggung Massu sejenak. Ia baru saja bertemu dua kali dengan Massu dan kali ini untuk ketiga kalinya. bagaimana mungkin ia bisa suka? Lagi pula, walau harus ia akui ia sangat menyukai senyum Massu, tapi kalau dipikir-pikir tingkahnya yg sangat easy going terlihat menyebalkan baginya.

Apa memang benar aku menyukainya?

**
 
 
  
 
 

Label: , , ,



7 Komentar:

Blogger deya_daisuke mengatakan...

aaaaaaaahhhhhhhh~
lucu lucu lucuuuu~
gw ketawa2 gejeh dari tadi bacanyaaa...
cieeee...kok aye jadi klop gini ye ama tego????
kyu kyuuuu~*critanya siul siul*

ahh, gw beneran suka ama massu!*meskipun mulai terserang virus tego*
huahaaahaaaa~
seneng deh gw brantem ama manusia kek tegooo~

15 Februari 2010 pukul 00.52  
Blogger chikaです♪ mengatakan...

dih..
apa bgt lw ampe demen ama tego!!!
gw cekek lw!!! *mumpung lw diseeblah gw.. XDD*

nantikan kelanjutannya de!!!
otak si author ghi ga waras~ XDD

15 Februari 2010 pukul 01.18  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

gak kok..
aye mah demen tego..
cuma kena pesona anehnya doang...
ntar massu cemburu lagi, liat domokyo pan???
massu bilang dy gak suka kalo seweknya jalan bareng tego..
wakakaaakaaakaaaakkk.....
*gila kumat parah*

15 Februari 2010 pukul 01.23  
Blogger AstiYulia mengatakan...

Hadohh..ni bocah...
Nulis n komenin sendiri..
Btw...gw tau knapa Massu maunya dipanggil massu ajah..
Soalnya, kalo dipanggil Massu-kun ngomongnya keseleo jadinya...Mas..sukun..*pake helm sbelom dijitak deya*
Gyahaahaa..
Iyahh..si deya akrab bgt ma tego..khukhukhu..
Tasukete....gw hampir kena virus Tegomass nie...!!! Abunai!!!!
*parno mode-on*

19 Februari 2010 pukul 04.44  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

asti:
gyahahaaaaa~
*ngakak baca komen lo*
massu pan enakan dipanggil butaaaa~
*durhaka*

ahhhh~
parahnya saya kena virus tego!!!!
*tapi menyenagkan kok*
hohoooooo~

lagu tegomass kan emang bagus2..
suaranya juga bagussssz!111!!!!
*gila parah*

21 Februari 2010 pukul 21.37  
Blogger AstiYulia mengatakan...

iyaa...lagunya enak n suaranya juga okeh...*ampuunnn...apakah ini benar2 gw?!*
suggest lagu2 mreka dunk ya...*apakah gw sadar nulisnyah??!!*

butaa??? adoww..kjaamm...

tau takk?? gw komen nie sambil nangis2 nonton my girl..

lovin it...arigato na...dea..gak pake chan..^^

22 Februari 2010 pukul 01.06  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

hah???
apakah itu yg nulis bener2 lo????
ati2 lho kena virus tego!!!
parah ni ntar kek gw...

lo kerumah gw aja gitu.
kita liat konser tegomass, NO DANCING kok....
kereeeeennn suaranyaaa....

iya massu buta saya..
yamyam juga..
mereka kan gembul..
tapi gw manusia kok..
muahahaaaaa`

22 Februari 2010 pukul 01.12  

Posting Komentar

home