december post

Deeto, janai ka?

School Days chapter 1
1 comments gimme comment?

Title: School Days
Author: Chika
Genre: Romance
Rating: PG
Cast: i won't let you know from here. read it, and you will know.. :D
Disclaimer: mereka semua bukan milik saya. :D dari anak JE sampai OC. saya hanya memiliki ceritanya. :D ||School Days - Hey! Say! BEST|As for One Day - Morning Musume||
nb: jangan dibawa bingung bgt yak bacanya. :D just follow the story goes~ :D
chapter: one


Taiyou ga mabushikute mainichi ga tokimeiteita
Kimi ga suki na kimochi dake o kaban ni ite
(the sun is dazzling, everyday is heart throbbing
i'm putting my loving feeling only inside the bag)

Aku masuk ke dalam kelas itu diam-diam. Tidak ingin ketahuan satu orang pun. Padahal kelas itu bahkan sekolah masih sangat sepi. Aku melirik meja itu. Meja urutan ketiga dari depan dekat pintu. Aku harus menaruhnya hari ini. Kudekati meja itu, lalu duduk di kursinya. Kupandangi sejenak benda yg sedari tadi ada di tanganku. Benda itu sudah berhari-hari hanya tersimpan di tasku. Semoga sampai padamu. Doaku dalam hati sebelum kutaruh benda itu di laci meja tersebut. Semoga kau menyadarinya.

*

Tidak ada yg berubah pagi ini. Sepi. Seperti biasa, aku selalu datang pagi ke sekolah. Terlalu pagi. Jarak rumahku ke sekolah cukup jauh. Jadi kalau tidak ingin telat aku harus berangkat lebih pagi. Namun sepertinya terlalu pagi ya.

Hari ini bukan aku yg tiba pertama di kelas. Inoo Kei sudah duduk manis di tempatnya sedang membaca buku. Ia duduk tepat di belakangku. Aku menyapanya sekadarnya, lalu duduk di tempatku. Kuambil buku yg sekiranya bisa kubaca dari tasku. Bosan. Aku tidak serajin itu sampai membaca buku pelajaran sebelum jam sekolah dimulai. Aku menghela napas. Membosankan sekali.

Aku beranjak dari tempatku menuju kelas sebelah. Shizuka pasti sudah datang, pikirku. Kobayashi Shizuka. Aku bersahabat baik dengannya. Kami berbeda kelas. Aku dikelas A dan dia di kelas B. Masih ada empat orang lagi yg bersahabat baik dengan kami. Moriyama Makoto dan Satou Hana yg sekelas dengan Shizuka, lalu Kawamura Miki dan Fujimoto Aya yg sekelas denganku. Kami berenam mulai bersahabat sejak masuk SMA. Sekarang kami sudah kelas dua.

Aku mengintip sebentar dari celah-celah pintu kelas 2B. Ada Shizuka disana. Ia hanya diam duduk. Lalu ada Tanaka Mika -anak kelas 2B- sedang mendengarkan lagu Reason dari Tamaki Nami lewat ponselnya dengan volume cukup keras dan Ayukawa Taiyou sedang mengikuti alunan lagu tersebut di pojok belakang kelas.

"Shizuka~" panggilku saat memasuki kelas itu. Aku mendekati Shizuka dan ia memasang wajah `ada apa?`. "Bosan aja di kelas sendiri."

"Kirain kenapa dateng kesini." ujarnya. Lalu aku dan Shizuka mengobrol berdua.
*


Ah, ame ga yanda
Ah, anata wa konai
(the rain has stopped
and you don't come)

Taiyou tidak datang. Aku tahu itu. Dia tidak mungkin akan datang. Kenapa aku masih mengharapkannya? Bodohnya aku. Tanganku mengetik sebaris email. Otakku menyuruhku untuk berhenti, namun tanganku tetap melakukannya lalu kukirim pesan tersebut. Baka. Aku menangis dalam kesendirian. Hitori de... Kowai.

From: Kawai Yuri
To: Ayukawa Taiyou
Subject: ...

Yappari. Anata wa konai ne. Ima made ironna koto arigatou.
(sudah kuduga. kau tidak datang. terima kasih untuk semuanya selama ini)

*


Pelajaran terakhir hari ini adalah Bahasa Perancis. Membosankan. Hari ini Madamme memberikan soal cukup banyak dan harus dikumpul hari ini juga. Aku menguap sesekali. Meskipun soal-soal itu banyak, namun aku dapat mengerjakannya dengan mudah. Kenapa aku gampang sekali merasa bosan sih. Kulirik Yaotome-kun yg sekarang duduk disebelahku. Ia sedang sibuk menyalin pekerjaanku. Tempat duduknya di sebelah Inoo. Namun setiap pelajaran Bahasa Perancis, ia selalu duduk di sebelahku dengan alasan agar bisa lebih mudah memahami pelajaran karena kebetulan nilai Bahasa Perancisku bagus. Tapi yg lebih sering terjadi ia menyalin hampir seluruh pekerjaanku. Terkadang ia suka mengajakku mengobrol. Tapi obrolannya garing. Aku lebih sering tidak memperdulikannya. Seperti sekarang.

"Ne Kawai-chan, kau pernah pacaran?" tanyanya tiba-tiba disela-sela topik mengenai penggunaan `ne ... pas` di kalimat negatif. Ia menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu menatap lurus padaku. Menunggu jawaban.

"Untuk apa kau menanyakan hal itu?" tanyaku balik. Mengapa tiba-tiba ia menanyakan hal itu?

"Pengen tau aja sih." Ia nyengir salah tingkah. Memperlihatkan barisan giginya yg berantakan.

"Bukan urusanmu!" tukasku. "Cepat selesaikan tugasnya atau kukumpulkan punyaku sekarang!" tambahku galak.

"Galak banget." Ia manyun, lalu melanjutkan pekerjaannya. Segera setelah ia selesai, aku mengambil bukuku dan mengumpulkannya. yaotome-kun juga melakukan yg sama.

Setelah mengumpulkan tugasnya, ia kembali duduk di sebelahku. "Pernah atau belum?" tanyanya lagi. Aku memasang wajah sebal. "Pernah!" Yaotome-kun tersenyum dan mengangguk-angguk pelan. Menimang sesuatu dalam pikirannya, lalu pindah ketempatnya kembali di samping Inoo-kun.

Aku tidak ambil pusing. Kubereskan barang-barangku yg berserakan di meja. Sebentar lagi bel tanda jam sekolah usai akan berbunyi. Aku mengecek laci mejaku. Takut-takut ada barang yg tertinggal. Tapi aku malah menemukan benda yg tidak kukenal. Sebuah gambar yg dilaminating agar tidak rusak. Gambar seorang cewek berambut panjang terurai dan berpakaian seragam sekolah. Aku mengernyit.

SAVE!

Bel berbunyi. Madamme keluar dari kelas. Kelas menjadi ramai oleh obrolan-obrolan ringan dari para murid. Satu=persatu dari mereka mulai beranjak dari kelas. Aku masih tetap mengernyit melihat gambar yg kutemukan di laci mejaku. "Ne, ini punya siapa ya?" tanyaku bingung. Miki dan Aya yg duduk di depanku melihat gambar itu dengan saksama.

"Bukannya itu gambarmu Yuri?" Aya malah bertanya balik.

"Gambarku tidak seperti ini." sanggahku. Aku memang suka menggambar. Namun yg namanya suka itu bukan berarti mahir. Gambarku tidak sebagus ini.

"Bukan itu maksudnya. Maksudku cewek yg ada di gambar ini kamu kan?" Aya menjelaskan lebih lanjut ketika melihat aku tambah bingung. "Lihat, cewek ini memakai pin yg sama dengan yg kamu pakai. Tempatnya juga sama. Rambutnya juga panjang seperti rambutmu."

Kuperhatikan lagi gambar tersebut. Benar. Di kerah kiri seragam ada sesuatu yg menyerupai pin yg selalu kupakai. Ini aku? "Bukan ah. Aku kan ga ada poni." sanggahku.

"Udah, ga usah dipikirin. Pulang yuk!" ajak Miki. Ia memang tidak pernah peduli dengan urusan orang lain.

Namun, seperti kata Miki. Tak perlu dipikirkan. Kutaruh kembali gambar itu di laci mejaku. Mungkin saja yg punya salah taruh dan sekarang sedang mencari gambari ini. Lalu aku berjalan keluar kelas bersama Miki dan Aya.

OUT!!

*




Label: , , ,



1 Komentar:

Blogger deya_daisuke mengatakan...

gak ngerti woy gw masaaa~
*baka*
hahaaahaaaa XDDD
nanti gw baca dulu chap2, biar lebih ngerti yeee~
gw menangkap ada sesuatu ni..
*gak tau apaan*

4 Maret 2010 pukul 23.02  

Posting Komentar

home