december post

Deeto, janai ka?

Deeto, janai ka?
2 comments gimme comment?

Title: Deeto, janai ka?
Author: Chika dechu~ :3
Genre: romance, kayaknya sih gatot
Rating: G
Cast: Ryuusei Sakuta (Ryo Yoshizawa) dan Tomoko Nozama (Shiho) =))
Disclaimer: segenap staff kamen rider fourze, toei, blahblahblah saya hanya memiliki khayalan fangirl-nya doang kok~ :3
Timeline: Beberapa bulan setelah episode terakhir Fourze.
Note: saking stressnya author ship ini pairing gara-gara di-troll mulu ama toei, jadilah begini~


Sabtu, jam sembilan di stasiun.
Ryuusei-san bisa datang kan?

Tomoko Nozama

Satu pesan singkat yang agak aneh dan bersih dari emoji-emoji itu membuat Ryuusei Sakuta bingung sekaligus senang. Beberapa bulan setelah Ryuusei kembali ke sekolah asalnya Subaruboshi Koukou, ia merasa perannya sebagai seorang Kamen Rider Meteor sudah berakhir. Pasalnya, beberapa kali Zodiarts dari switch-switch yang masih tersisa muncul, tak dapat dibereskan olehnya karena ia sudah tidak berada di Amanogawa Gakuen Koukou lagi.

Beberapa kali Gentarou atau Kengo menghubunginya, memberitahukan bahwa ada Zodiarts muncul, entah bagaimana selalu di jam sekolah. Yah, masalah ini memang mau diapakan lagi. Tapi masih ada satu hal lagi yang membuat Ryuusei agak badmood. Tomoko tidak pernah menghubunginya sekali pun sejak ia kembali ke Subaruboshi Koukou.

Ada salah apakah gerangan yang dilakukan Ryuusei?

Bukannya ia sudah menjawab dengan jelas kalau ia tidak ada hubungan apa-apa dengan Mei Shirawaka, temannya dari Subaruboshi Koukou? Lalu kenapa ia seperti dicuekin oleh Tomoko? Bodohnya, Ryuusei tidak berani menghubungi cewek gothic itu. Tak usah heran kenapa Ryuusei tiba-tiba menjadi semangat setelah membaca pesan yang masuk ke ponselnya beberapa saat lalu.

Kalau ditanya apa hubungan mereka, Ryuusei tidak dapat menjawab. Yang ia tahu hanya bahwa posisi Tomoko berbeda dengan Gentarou. Gentarou adalah teman terbaiknya setelah cowok nyentrik ini menolongnya dan memaafkannya walau Ryuusei sudah hampir membunuh Gentarou. Jelas, Gentarou merupakan salah satu orang yang spesial bagi Ryuusei. Namun apa bedanya dengan Tomoko pun ia tak mengerti. Tomoko itu spesial, titik. Tidak ada lagi yang bisa Ryuusei jelaskan mengenai sosok Tomoko bagi dirinya.

Mungkin—mungkin ya. Mungkin Sabtu nanti, mungkin saja Ryuusei akan memperjelas hubungannya dengan Tomoko. Sekali lagi, mungkin. Biarpun Ryuusei seorang Kamen Rider, ia tidak memiliki keberanian untuk itu. Bisa saja kan Tomoko hanya menyukainya karena ia seorang "Kamen rider". Tidak lebih dari itu.

Eh—suka?

Ryuusei seketika kikuk sendiri. Wajahnya sedikit memerah. Orang-orang di sekitarnya hanya bisa mengernyitkan dahi melihat tingkah laku aneh teman mereka. Tanpa menyadari pandangan aneh teman-temannya, Ryuusei tidak sabar menanti datangnya hari Sabtu. Ia membalas pesan tersebut dengan cepat dan tak kalah singkat.

Iku yo.

Ryuusei Sakuta

Hari Sabtu yang dinanti-nanti pun tiba. Sesampainya di stasiun, Ryuusei dapat menangkap dengan jelas sosok seorang perempuan berpakaian gothic melambaikan tangan padanya. Ia pun balas melambaikan tangan ketika ia menangkap sosok lain di belakang Tomoko. Sosok lain itu sedang duduk tenang memandangi sekumpulan orang yang kembali dari loket. Sosok itu adalah Kengo Utahoshi, dan sekumpulan orang itu adalah anggota Kamen Rider Club yang lain.

Oh, jadi tidak hanya berdua. Ini sih namanya bukan date dong ya.

Seketika semangat Ryuusei lenyap terbawa hembusan angin kencang.

"Oh, Ryuusei!" Gentarou menyapa Ryuusei dengan senyum lebar khasnya. "Lihat, kita semua dibelikan tiket kereta oleh Shun!" Gentarou memamerkan beberapa lembar tiket yang ada ditangannya.

Ryuusei tersenyum. Namun ia tak merasa senang sedikitpun. Ia tak merasa senang walau bertemu dan kumpul kembali dengan Kamen Rider Club. Ia juga tidak merasa senang walau ia tak harus keluar biaya untuk naik kereta. OMAERA JAMA!!!

Ternyata, atas usul dari JK dan Yuuki, hari itu Kamen Rider Club pergi ke sebuah taman bermain. Melupakan apapun itu yang namanya Zodiarts—sempat ditentang Kengo, namun akhirnya luluh juga karena tekanan dari Yuuki—dan bermain seharian penuh. Usut punya usut, Miu memaksa Tomoko untuk mengajak Ryuusei dan melarang anggota lain untuk memberi tahu Ryuusei. Hanya Tomoko yang boleh dan hanya Tomoko yang harus mengajak Ryuusei. Fakta ini membuat Ryuusei makin frustasi.

Setibanya di taman bermain, dari yang sebegitu tidak semangatnya Ryuusei, toh ia menikmati saat-saat bersama dengan teman-temannya yang ajaib, kalau tidak mau dibilang aneh. Kamen Rider Club, setelah sekian lama, akhirnya kembali kumpul dengan anggota lengkap, tak luput dengan kehebohan khas mereka. Tawa tak surut berhenti terdengar dari mereka. Sampai ketika Tomoko menyeret mereka semua ke rumah hantu.

"EEEEEEE? OBAKE YASHIKIII?"

"IYA DA!!"

Sang Buchou dan Kachou untuk kali itu kompak memberikan reaksi mereka. Gentarou pun tak kalah heboh kalau ia tak berani masuk ke rumah hantu. Tawa JK pun meledak begitu melihat reaksi sang Kamen Rider yang ternyata takut dengan hantu.

"Gentarou-san takut hantu, hahaha!"

"Oi, Gentarou, maji ka?" Ryuusei pun ikut tertawa tak menyangka sang Fourze tidak berani masuk rumah hantu.

"Kalian terlalu meremehkan! Hantu lho!! Hantu!! Hantu yang menyeramkan itu!!!" bela Gentarou.

"Harusnya sih lebih menyeramkan Zodiarts dibanding hantu." balas Kengo. Kalo kata author sih, masih sereman elu bukan manusia!

"Na, Tomoko. Tampaknya kita tidak mungkin masuk rumah hantu. Para lady sepertinya tidak menyukainya." Shun pun berkilah agar tidak masuk rumah hantu. Padahal kemungkinan besar ia yang paling takut dengan hantu.

"Ii jan, betsu ni. Di dalam tidak ada 'hantu' ini."

Kata-kata Tomoko barusan membuat ketujuh orang yang berada di sana diam seribu kata. Mereka lupa kalau Tomoko benar-benar bisa merasakan keberadaan makhluk halus. Melihat mereka semua diam, Tomoko berpikir kalau mereka akhirnya setuju dan menarik Ryuusei untuk menemaninya masuk ke rumah hantu. Ryuusei hanya bisa pasrah dan berdoa agar Tomoko tidak tiba-tiba merasakan hal aneh di dalam. Yang lain pun, setelah acara dorong-dorongan yang dilakukan Gentarou dan Yuuki selesai, akhirnya mengikuti mereka berdua.

Pasangan berikutnya siapa-siapa saja? Silahkan dibayangkan sendiri~

Ketika akhirnya Ryuusei mendapatkan waktu berdua dengan Tomoko, justru di dalam rumah hantu. Ryuusei rasanya ingin menghajar habis semua hantu yang ada di sana saking sebalnya. Dan lagi, walau biasanya pasangan masuk ke dalam rumah hantu itu bisa jadi romantis karena si cewek tidak mau jauh-jauh dari si cowok karena ketakutan, yang ini sama sekali tidak ada seru-serunya. Tidak ada sejarahnya seorang Tomoko Nozama takut dengan hantu. Tomoko malah kesenangkan menunjukan satu-satu hantu yang ada di sana ke Ryuusei seolah-olah mereka sedang berada di musium hantu. Satu-satunya hal yang menghibur hanyalah teriakan-teriakan yang terdengar sayup-sayup di belakang mereka.

Ketika akhirnya Ryuusei pikir ada waktu untuk mengobrol berdua walau hanya sebentar setelah keluar dari rumah hantu, Tomoko tiba-tiba menghilang dari sisinya. Setelah dicari, cewek itu ternyata sedang membeli taiyaki tak jauh dari atraksi rumah hantu.

"Kau lapar?" tanya Ryuusei mendekati Tomoko.

"Tidak juga. Hanya saja kelihatannya enak, jadi tanpa sadar aku sudah ke sini dan membelinya." jawab Tomoko. "Hai, bagian Ryuusei-san." Cewek gothic itu memberikan sebuah taiyaki ke Ryuusei. Mereka pun duduk di sebuah tempat duduk yang tersedia di dekat sana sembari menunggu anggota Kamen Rider Club yang lain keluar dari rumah hantu.

"Ryuusei-san bagaimana keadaannya di sekolah?" tanya Tomoko memulai percakapan.

"Biasa saja. Justru harusnya aku yang bertanya. Beberapa Zodiarts masih suka muncul kan di Amanogawa Gakuen?" tanya Ryuusei balik sambil menikmati taiyakinya.

"Baik-baik saja. Gentarou-san melawan Zodiarts dengan cepat ketika mereka muncul."

Hening. Keduanya hanya menghabiskan taiyaki dan Ryuusei membeli minuman dari mesin penjual otomatis untuk mereka. Tak ada satu kata pun keluar dari mulut. Namun kedua orang ini jelas terlihat menikmati keheningan yang meliputi mereka. Di saat itu, Tomoko kembali bersuara.

"Ryuusei-san..." Cewek itu diam sejenak, ragu ingin bertanya. Ryuusei memandangi Tomoko, menunggu dengan sabar apa yang ingin dikatakan oleh gadis yang menempati ruang khusus di hatinya.

"Bagaimana dengan pacar Ryuusei-san?"

Ryuusei membuang napas begitu mendengarnya. "Shirakawa-kun?" Lagi. "Sudah kubilang kan, hubunganku dengannya bukan seperti itu."

"Tapi yang kudengar dari Yuuki-san seperti itu."

Anak ini bodoh atau bagaimana sih? Bukannya Yuuki yang memberikan mereka tiket khusus berdua ke luar angkasa? "Joujima hanya salah sangka. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Shirakawa-kun."

"Kalian berdua kan bertemu setiap hari di sekolah."

Ryuusei makin frustasi. Ini anak ngotot amat sih. Harus dibilang dengan cara apa biar dia mengerti? Masa harus dipertegas sih siapa yang disukainya. Oh, ingat, Ryuusei tidak memiliki cukup keberanian untuk itu.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Aku sama sekali tidak punya perasaan terhadap—"

"Kalian berdua benar-benar jadian ya?"

Pandangan mata segera mengacu ke asal suara, Kengo berdiri di hadapan mereka. Wajah usil Kengo membuat pasangan ini kikuk, terutama Ryuusei. Beruntung, di belakang Kengo, JK heboh meledek keempat orang yang tadi ketakutan di dalam rumah hantu.

"Ryuusei-san harusnya tadi lihat ekspresi ketakutannya Gentarou-san! AH!! Harusnya kupoto ya buat kenang-kenangan!" Dengan kata-kata JK ini, Ryuusei membuang Kengo dari pandangan dan masuk ke dalam obrolan JK dan yang lain, berusaha menghilangkan kecanggungan akibat kata-kata Kengo yang barusan diterimanya. "Ah, sayang sekali ya tidak kau poto.

"Bagaimana tadi rumah hantunya?" Ryuusei menatap keempat orang yang terlihat baru saja keluar dari neraka.

"MENYERAMKAN!"

"Pokoknya aku tidak mau lagi deh masuk rumah hantu... Hayabusa-kun saja sampai ketakutan."

"Bukan apa-apa. Hanya rumah hantu, biasa-biasa saja."

"Padahal tadi Miu sebegitu ketakutannya sampai tidak mau jauh-jauh dariku."

KEMPLANG!

"Yang ketakutan itu kan kau, Shun!"

Ramai memang, tapi itu tidak membuat Kengo melupakan apa yang baru saja ia tonton tepat di depan matanya. Ia segera menyeret Ryuusei, "Hal seperti ini tidak bisa dijadikan sebagai pengalih pembicaraan, Ryuusei."

"Mengalihkan pembicaraan apa?" Tiba-tiba Gentarou ikut masuk ke dalam percakapan antara Kengo dan Ryuusei. Tak ayal, Ryuusei makin kikuk.

"Bukan apa-apa." Kengo menepuk salah satu bahu Gentarou. "Hanya saja sepertinya kita mengganggu kencan seseorang."

"Kencan?" tanya Miu yang tak sengaja mendengar satu kata itu.

"Kencanku dengan Miu? Ah, kalian tidak perlu memikirkan itu..."

PLAK! PLAK! BUAKH!

Seluruh pasang mata pun menatap Ryuusei. Senyum jahil mengembang di wajah mereka semua.

"Kengo, omae..." Mencoba menahan emosinya, Ryuusei berbisik ke Kengo, "Coba, kau bisa tidak jadian dengan Joujima." Satu kalimat tersebut ternyata mampu membuat Kengo tidak berkutik. Kini giliran Kengo yang kikuk.

Sejak itu, mereka semua mencoba membuat ruang untuk Ryuusei dan Tomoko. Tomoko yang tidak peduli dan senang-senang saja dengan perlakuan teman-temannya, membuat Ryuusei yang tadinya malu tidak ketulungan terima-terima saja dengan keadaan yang tiba-tiba menjadikannya sebagai bahan ijime.

Maa, ii ya~ Kono mama de ii.

Di saat Ryuusei berpikir seperti itu, Tomoko berbisik, "Ryuusei-san, sekali-kali kirim pesan dong." Ryuusei mengangguk mengiyakan. Tomoko senang bukan main mengetahui jawaban Ryuusei. Seulas senyum tak luput dari wajahnya seharian itu.

Sore itu diakhiri dengan memakan "uchuu bento" ajaib buatan Yuuki sebelum lanjut bermain sampai malam yang lagi-lagi dicampur natto seenak udel oleh Tomoko yang untungnya sempat dihentikan oleh Ryuusei. Dan Kengo tak mengerti kenapa lagi-lagi Yuuki memasak makanan ajaib, padahal cewek maniak luar angkasa itu bisa memasak makanan normal dan enak.

Label: , , , , ,



2 Komentar:

Blogger deya_daisuke mengatakan...

GYAHAHAHHA GYAHAHAHHA

unyu ih!

Ryuutomo unyuh! Kengo blush unyu! semua unyu! <33333

5 Februari 2013 pukul 20.03  
Blogger Unknown mengatakan...

Ryusei tomoko🥰😍😘❤💜💙

26 Oktober 2020 pukul 13.01  

Posting Komentar

home