december post

Deeto, janai ka?

Like a Star (Not always seen, but always be there) Chapter1
7 comments gimme comment?

Tittle : Like a Star (Not always seen, but always be there)
Author : Deya and Chika *both of us (YEAHHHH)*
Genre : general
Rating : G
Cast : Hey! Say! JUMP, dan beberapa tokoh lainnya.
Disclaimer : We don’t own Hey! Say! JUMP. They belongs themselves. Especially God!!

Ide ini muncul pas gw ama chika lagi kencan makan bareng di margo! *thx to margo yang ngasih tempat kita numpang dapet inspirasi*. Lagi-lagi emang daya khayal kita ketinggian. Jadi deh fic ini… Chapter-chapter awal bakal deya ya yang nulis… selanjutnya bakal saya serahkan ke chika.
Yosh! Intronya kepanjangan…
Douzo!!!!!
--------
Chinen membaca naskah dengan serius. Mulutnya berkomat-kamit menghafalkan sesuatu. Sesekali matanya menerawang ke atas, masih mencoba menghafalkan. Pundaknya ditepuk oleh seseorang, ia menoleh menatap orang yang menepuknya.
Chinen tersenyum, “Ahh… Yama-chan”
Yamada ikut tersenyum, “Serius sekali sih”
Chinen mengangguk cepat, “Iya dong!”
Tak jauh dari tempat Chinen dan Yamada duduk, Yuto juga tengah memegang sebuah naskah. Ia membacanya dalam hati. Ekspresi wajahnya tampak serius. Ia tak mau acara kali ini terlihat ‘biasa-biasa’ saja. Diam-diam ia telah memikirkan bagaimana nanti ia akan berimprovisasi.
Sementara di pojok ruangan, Keito juga melakukan hal yang sama. Membaca naskah. Entah kenapa ia merasa agak nervous. Padahal ia sudah berpengalaman masalah menjadi host dalam acara Tv Show. Tapi kali ini berbeda. Sangat berbeda.
Mungkin hanya member 7 yang paling muda inilah yang tampak santai. Ryutarou. Mulutnya sibuk melakukan sesuatu. Bukan menghafal naskah. Bukan kegiatan yang seperti dilakukan teman-temannya. Ia sibuk mengunyah makanan. Bukan berarti dia tidak gugup, hanya beginilah caranya menghilangkan kepanikan.
Barbagai pasang mata itu menatap aneh pada semua anggota 7. Tidak biasanya mereka bertingkah berlebihan begini dalam menghadapi acara Tv Show biasa.
“Aku heran…” Hikaru bersuara. Wajahnya menyiratkan sejuta tanya pada tingkah 7 yang menurutnya aneh. Kedua alisnya bertaut bingung.
“Ore mo…” Inoo memandang member 7 satu-persatu. “Kenapa sih mereka jadi tegang begitu?”
Takaki ikut memandangi para member 7, “Berlebihan untuk sekedar gugup”
“Kok aku nggak merasa apapun yang aneh dari mereka ya?” Tiba-tiba Daiki bersuara. Anggota BEST yang lain menatapnya penuh tanya. Bagaimana mungkin sih Daiki jadi nggak peka begitu?
Daiki merasa terpojok dengan tatapan teman-temannya.
“Oke… Okee… Aku juga merasa mereka aneh kok” Ucap Daiki akhirnya, sambil memonyongkan bibirnya.
“Ne, Yabu-kun. Menurutmu mereka kenapa?” Inoo beralih menatap Yabu. Tidak memperdulikan Daiki yang masih cemberut.
Yabu tampak berpikir keras, sejenak yang lain merasa akan mendapatkan jawaban dari anggota tertua BEST itu. Tapi-
“Shiranai~” Yabu menghela napas pendek.
Ternyata mereka salah sangka. Kadang kala Yabu memang tak bisa diharapkan.
“Aku tanya Yuto deh!” Tanpa mendengar persetujuan dari anggota BEST lainnya Hikaru bangkit dari duduknya dan mulai menghampiri Yuto.
Takaki mengangguk, “Lebih baik kita juga tanya pada yang lain. Ne?”
Usulan Takaki mendapat respon yang baik dari teman-temannya. Satu-persatu mereka mulai beranjak mendekati anggota 7.
Sedangkan Hikaru sudah berdiri tepat di hadapan Yuto.
Cowok tinggi itu tengah mengotak-atik keitainya. Padahal beberapa menit yang lalu ia masih sibuk dengan naskah untuk Tv Show kali ini. Hikaru memperhatikan gerak-gerik Yuto.
Tak ada yang aneh sih. Pikir Hikaru dalam hati. Tapi ia tetap merasa ada yang janggal. Entah apa itu. Dan ia harus mendapat jawabannya sesegera mungkin.
“Ne, Yuto!” Panggilnya.
Yoto mendongak cepat, senyum manis tersungging di bibirnya.
Senyum yang seperti biasa kok. Lagi-lagi Hikaru berkata dalam hati.
Hikaru memilih duduk di samping Yuto, sedangkan yang dipanggil masih melihat ke arah Hikaru. Menunggu si pemanggil bertanya.
Yuto mulai tak sabar dengan sikap Hikaru yang lambat. Kedua alisnya menyatu. Tanda bingung.
“Ada apa sih, Hikaru-kun?”
Hikaru nyengir. Berusaha menghilangkan kecurigaan Yuto.
“Nandemonai. Eh, kenapa sih mukamu tegang begitu?”
Yuto menelan ludah, tak menyangka mendapat pertanyaan seperti itu dari Hikaru. Secara reflek ia menoleh ke arah Yamada, orang yang jarak pandangnya paling dekat dengan matanya. Namun cowok itu sedang berbicara dengan Daiki. Merasa tidak ada yang menolong, Yuto kembali beralih menatap Hikaru yang tengah menunggu jawabannya.
Sepele sih. Tapi entah kenapa Yuto jadi gugup. Sungguh ini hal yang sepele.
“Kelihatan ya mukaku tegang?” Yuto memaksa tersenyum, “Aku jadi malu deh”
Kening Hikaru berkerut, “Tegang? Serius? Bukannya dari jaman bau minyak telon dulu kau udah jago bawain acara?”
Yuto menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia meringis lucu.
“Iya sih. Mungkin aku terlalu senang karena akhirnya kita punya acara bersama meskipun Cuma sehari”
Kening Hikaru makin berkerut. Yuto ini. Agak berlebihan deh. Bukankah mereka ber-10 selalu bersama? Yah, meskipun tak jarang kegiatan mereka berbeda. Tapi Hikaru toh tak bertanya macam-macam lagi. Kalau ditanya lagi pasti jawaban Yuto makin aneh.
“Sou ka. Lihat naskahnya dong! Aku belum membacanya” Hikaru mengambil naskah yang tergeletak di samping Yuto. Membaca naskah itu membuat Hikaru teringat ucapan manager mereka seminggu yang lalu. Dimana akan ada acara special yang menampilkan Hey! Say! JUMP sebagai MC sekaligus bintang tamu. Hanya dalam waktu 1 hari selama 2 jam. Awalnya Hikaru sempat bingung dengan system MC dan Bintang tamu yang dilimpahkan oleh manager. Beliau mengatakan MC akan diberikan kepada anggota 7, sedangkan anggota BEST menjadi bintang tamu. Naskah yang ia pegang sekarang hanyalah naskah biasa. Berisi topik-topik obrolan dan pertanyaan, serta beberapa games. Benar-benar Tv Show yang biasa saja. Tapi kenapa sih tingkah member 7 aneh semua?

Di pojok ruangan…
Takaki mengambil tempat di depan Keito. Cowok itu hanya tersenyum melihat kedatangan Takaki.
“Keito, kau gugup? Kelihatan banget lho” Tanya Takaki santai sambil menepuk bahu Keito pelan.
Yang ditanya hanya nyegir, “Hehe. Begitu ya?”
Keito jadi serba salah. Ia bukan tipe orang yang bisa memendam rahasia terlalu lama. Tapi hal itu harus dilakukannya. Semata-mata memang hanya untuk BEST. Yah, untuk mereka.
“Nande?” Takaki masih melemparkan senyumnya.
Keito memutar otak. Apa ya? Apa ya? Ia terus bertanya dalam hati. Harus jawaban yang logis.
“Sebenarnya… Sebenarnya aku kebelet pipis” Ujar Keito polos.
Are? Jawaban apa itu! Keito mengutuki dirinya sendiri.
“Hehh???”
“Aku malas bolak-balik ke kamar mandi. Sudah 4 kali aku ke sana” Kali ini tampangnya dibuat seserius mungkin.
“Hah?” Takaki makin tak mengerti, “Apa hubungannya dengan kau kebelet pipis, Keito? Memangnya kau mau pipis di sini? Seperti anjingku saja pipis sembarangan”
Keito pura-pura cemberut, memasang tampang malasnya. Berusaha meyakinkan Takaki dengan ekspresinya.
“Tega sekali kau menyamakan aku dengan anjingmu. Ne, ini rahasia lho. Aku Cuma kasih tahu Takaki saja”
Takaki jadi penasaran mendengar ucapan Keito yang terdengar serius.
“Nani?” Tanyanya antusias.
“Kaa-san membelikanku underwear warna pink. Aku terpaksa memakainya hari ini dan aku jadi sebal tiap kali melihatnya”
Takaki membekap mulutnya sendiri. Menahan tawanya yang hampir meledak. Ternyata karena itu Keito bertingkah aneh.
Sekali lagi Keito cemberut, “Tuh kan kau ketawa. Sstttt!!! Jaga rahasiaku ya!”
Takaki masih tertawa. Sungguh lucu membayangkan Keito dengan underwear warna pinknya. Di sela-sela tawanya ia sempat menyatukan ibu jari dan telunjuknya dan membentuk huruf O. Tanda ia setuju memegang janji.

Di depan meja cermin…
“Kau sudah membacanya lebih dari 5 kali lho, Chii”
Chinen mendongak. Tersenyum mendapati dirinya tengah diamati oleh Yabu. Anggota tertua BEST itu menarik bangku di sebelah Chinen dan mendudukinya. Sesekali ia melihat ke arah cermin, merapikan rambut coklatnya yang mulai berantakan.
“Aku malah belum membacanya lho” Kata Yabu santai.
Chinen hanya menghela napas pelan, “Yabu-kun kan sudah terbiasa menjadi MC”
Yabu hanya tersenyum kecil mendengar pernyataan Chinen. Ia memandang Chinen sebentar. Wajah anak itu serius sekali membaca naskah. Yabu tak tahu, Chinen bukan sibuk membaca naskah. Ia sibuk mencari jawaban dari pertanyaan yang akan Yabu tanyakan. Ia cukup pintar melihat situasi sekarang. Dimana Yabu tiba-tiba mendatanginya. Wajar sih. Tapi ia tahu benar, sikap gugupnya dari awal membuat Yabu bergerak mendekatinya. Dalam hati ia meruntuki dirinya sendiri yang kurang bisa mengontrol tingkah laku.
Ayolah Chinen, sebentar lagi saja. Ia memohon pada dirinya sendiri.
“Kau gugup ya? Bukannya di School Kakumei kau sudah terbiasa?”
Chinen melirik Yabu, cowok itu sedang memperhatikannya. Ia meletakkan naskahnya. Duduk menghadap Yabu dengan wajah santai. Bagaimanapun juga ia harus bersikap seolah tak ada apa-apa semata-mata hanya karena ‘tidak terbiasa’.
“Aku kan jarang membuka obrolan. Aku takut jadi canggung deh” Chinen memasang wajah polosnya. Sungguh menggemaskan. Yabu saja sampai mengingatkan dirinya sendiri kalau Chinen itu ‘laki-laki’. Eh? Apakah? kok menjurus yaoi sih!!! Hakhak…(saya bebas yaoi kok) *g penting*
“Yuto kan banyak bicara, kau menimpali saja. Mudah kan?” Yabu seakan lupa dengan tujuannya datang menghampiri Chinen. Ia malah sibuk memberikan advice kepada anggota 7 yang terchibi itu.
“Begitu ya? Ah, Yabu-kun memang berpengalaman sih. Susah buatku menjadi MC” Chinen memasang cengiran mautnya. Sudah dapat dipastikan Yabu benar-benar menganggap semua baik-baik saja. Kali ini, BEST kalah telak soal adu strategi.

Tak jauh dari tempat Chinen duduk…
Daiki menghempaskan badannya di bangku tepat di samping Yamada. Cowok yang hampir lulus itu tak habis pikir dengan jalan pikiran anggota BEST yang menganggap tingkah 7 aneh. Padahal biasa-biasa saja kok.
“Dai-chan, nande?” Yamada menatap bingung ke arah temannya dengan serius.
Daiki menoleh kaget, “Heh? Maksudnya?”
Yamada meletakkan naskahnya, ia merasa tidak tertarik lagi membacanya.
“Kenapa Dai-chan menghela napas begitu?”
Daiki tampak kaget, ia selalu merasa setiap gerak-geriknya dapat dengan mudah dibaca oleh Yamada.
“Kedengaran ya?” Tanpa menjawab, Daiki malah balik bertanya.
Yamada hanya mengangguk pelan, “Nande? Doushitano?”
Daiki menggeleng pelan, tak yakin bercerita dengan Yamada yang termasuk anggota 7, hal yang diributkan Hikaru tadi. Tapi, ia juga tak yakin bisa diam saja di saat Yamada menunggunya untuk bicara.
“Ahhhhh, aku juga nggak terlalu ngerti. Dari tadi Hikaru mengatakan kalau kalian aneh. Padahal, menurutku sih biasa saja”
Wajah Yamada miring sedikit, mencoba menerka maksud dari perkataan Daiki barusan.
“Kalian? Dare?”
“Ya kalian, 7 maksudku. Dari tadi wajah kalian kelewat tegang. Padahal hanya acara biasa. Benar kan hanya acara biasa Yama-chan?”
Tertohok. Yamada hanya mengangguk pelan.
“Kau yakin tak tahu sesuatu?” Daiki kembali bertanya.
Dengan wajah yang sangat meyakinkan Yamada menggeleng, “Yang aku tahu sih, ini acara special kita. Hanya itu kok!”
Daiki menatap menyelidik. Ekspresi Yamada tak berubah, malah terlihat makin meyakinkan.
“Sudah kuduga memang nggak ada yang aneh sih!” Daiki berkata santai.
Yamada tersenyum puas. Tak sia-sia dia jago acting.

Sementara di tengah ruangan, dimana tergeletak banyak makanan…
“Ryuu, kau bisa sakit perut makan sebanyak itu!” Seru Inoo mengingatkan.
Ryuutaro hampir tersedak melihat kedatangan Inoo yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Seperti hantu saja. Batinnya dalam hati.
“Daijoubu” Jawab Ryutaro sekenanya. Pasalnya ia tengah mengunyah cookies coklat yang dari tadi menggoda imannya untuk dimasukkan ke dalam mulut. Ia hanya terlalu gugup, sehingga mudah cepat lapar.
Inoo mengambil cookies coklat juga, mulai mengunyahnya perlahan.
“Biasanya kalau kau banyak makan begini tandanya sedang gugup. Iya bukan?” Inoo memulai investigasinya. Santai tapi pasti.
Ryutaro diam sebentar, kemudian sibuk mengunyah lagi. Ia harus bersikap wajar. Tapi, Inoo kan orang yang pintar. Ia harus memakai cara yang tak wajar agar Inoo bungkam.
Merasa tak ada tanggapan dari Ryutaro, Inoo kembali melancarkan aksinya.
“Aku merasa ada yang aneh lho. Ada apa sih? Tv Show kali ini terasa mencurigakan”
Ryutaro melirik Inoo sejenak, “Apa hubungannya kecurigaanmu denganku yang banyak makan?” Kata-kata itu terlontar begitu santai.
“Kau pasti tahu sesuatu. Dari tadi aku perhatikan tingkah 7 memang aneh” Wajah Inoo makin mendekat, berusaha mengorek berita dari anggota 7 yang termuda ini.
“Sesuatu? Maksudnya?” Ryutaro melancarkan ekspresi polosnya.
Inoo mulai tak sabar, “Sikapmu aneh Ryuu. Benarkah tak ada sesuatu yang kau sembunyikan?”
Ryutaro cemberut. Memulai aktingnya.
“Aku sedang kesal” Jawabnya cepat. Kembali mengunyah. Malah kunyahannya makin cepat.
Kedua alis Inoo bertaut, “Nande?”
Ryutaro menarik napas panjang. Inoo mempunyai firasat anak ini bakalan ngamuk.
“Aku kesal sekali! Tahu nggak, tadi pagi aku nggak sempat sarapan gara-gara Shin minta dimandiin. Dia maunya aku yang mandiin. Udah gitu aku yang menyiapkan semua bajunya, aku juga mengusapkan minyak telon ke perutnya! Kau tahu kan aku paling benci bau minyak telon. Aku jadi tak sempat sarapan, Karena harus cepat-cepat datang ke tempat ini!” Ryutaro kembali menarik napas, “Waktu di stasiun aku membeli roti, dan ketika aku mau memakannya tiba-tiba badanku didorong orang dan roti ku jatuh. Kau tahu? Rotiku jatuh!!! Ini bencana. Benar-benar bencana!”
Inoo kaget luar biasa dengan cara bicara temannya ini. Begitu emosinya hanya karena makanan. Sungguh takjub melihat Ryutaro seperti itu. Ajaib! Anak ini benar-benar ajaib! Dan apapula itu, sejak kapan Shin masih minta dimandikan? Dan sejak kapan Shin suka memakai minyak telon? Tapi Inoo tak berani banyak bertanya melihat emosi Ryutaro yang meluap-luap.
“Kalau sedang kesal aku memang cepat lapar!” Lanjut Ryutaro masih emosi, “Setelah kenyang aku akan semangat lagi kok”
Inoo hanya mengangguk-angguk mengerti.
“Demo… kapan kau akan kenyang?” Tanya Inoo hati-hati.
Mendengar pertanyaan Inoo, Ryutaro diam. Menoleh perlahan ke arah Inoo.
“Nanti! Kalau makanan di meja ini sudah habis!” Jawabnya galak. Pura-pura tersinggung dengan pertanyaan Inoo.
Inoo merasa bersalah. Ia pamit dari hadapan Ryutaro. Takut-takut disangka makanan oleh si bungsu JUMP dan dimasukkan dengan sadis ke perutnya.
Diam-diam Ryutaro tersenyum puas. Berhasil menipu Inoo dengan sukses.
Begini-begini kan dirinya jago acting, meskipun jarang bermain dorama Curhat dia. “Harusnya para produser melihat acting luar biasaku tadi!” Gumamnya pelan.
Semua anggota BEST kembali dalam singgasananya. Mereka melaporkan hasil investigasi yang gagal itu. Karena tak berhasil menemukan jawaban atas pertanyaan mereka, akhirnya kesimpulan terakhir ditetapkan. Memang tidak ada apa-apa. Sekali lagi, BEST telah kalah telak.
“Ayo semua 7, mari briefing untuk MC!” Salah satu staf TV memanggil seluruh anggota 7 untuk berkumpul.
Semua anggota 7 berkumpul di meja persegi panjang yang cukup besar yang berada di tengah-tengah ruangan. Staf TV tampak menjelaskan rundown acara. Dan 7 terlihat sesekali mengangguk, tak jarang mereka bertanya.
Tak jauh dari tempat 7 sedang briefing, anggota BEST memperhatikan. Sekilas memang tak ada hal yang aneh. Dan mereka juga tak bisa menerka, sebenarnya apa yang mereka tidak ketahui. Tapi, 7 pun telah meyakinkan bahwa tak ada hal serius. Lalu, untuk apa mereka terlalu memikirkannya? Akhirnya semua anggota BEST kembali bersantai. Berbincang-bincang sebelum acara di mulai dalam waktu setengah jam yang akan datang.
Sementara itu terjadi pembicaraan serius di dalam lingkaran 7,
“Ah, gomen. Tadi aku benar-benar gugup waktu Hikaru menghampiriku” Yuto terlihat begitu merasa bersalah.
Semua menghela napas.
“Kenapa kau tak memperlihatkan bakat aktingmu sih? Kayak aku dong~” Yamada mulai narsis.
PLAK!
“Ittai!” Yamada mengelus kepalanya yang di jitak oleh Yuto.
“Aku bisa dong menipu Yabu-kun. Hehe” Chinen membanggakan dirinya yang berhasil menipu Yabu.
Ryutaro mencibir, “Itu sih Yabu-kun aja yang kelewat bodoh. Masa bisa kau tipu”
Chinen melotot, “Awas ya! Nanti aku bilangin ke Yabu-kun lho, siap-siap saja nggak dapat traktiran lagi darinya!” Chinen mengancam Ruyutaro dengan hal yang tak mungkin ditolak cowok itu. Makanan.
Ryutaro mendelik kesal. Ancaman Chinen tepat sasaran.
“Ssttttt!!!!” Keito memberi isyarat untuk diam, “Jangan keras-keras bicaranya. Nanti ketahuan”
Semua diam. Benar juga. Kalau sampai BEST mendengar percakapan mereka, sia-sia saja pengorbanan mereka tadi.
“Pokoknya acara kali ini harus berhasil lho. Ayo kita beri kejutan untuk BEST!” Yuto berkata dengan penuh semangat.
Keito mengangguk yakin, “Jangan sampai pengorbananku yang memalukan tadi sia-sia saja” *sigh*
Semua menoleh ke arah Keito dengan pandangan menyelidik.
“Apanya yang memalukan?” Yamada bertanya heran.
“Heh?” Keito sepertinya tidak sadar mengatakannya tadi, “Betsu ni. Bukan apa-apa kok”
Semua tak ambil pusing dengan ucapan Keito. Karena staf TV sudah memanggil semua member JUMP untuk bersiap-siap.
Seperti biasa, mereka membuat lingkaran sebelum menjalani Tv Show kali ini.
“GANBARU YOOOOO!!!!!!” Teriak mereka bersamaan.
Staf TV memberikan tanda agar 7 masuk ke dalam studio terlebih dahulu.
Mereka mengangguk semangat.
Yosh! Semoga menjadi kejutan yang indah untuk BEST!
Mereka berdoa dalam hati…
------

Label: , ,



7 Komentar:

Blogger AstiYulia mengatakan...

Heee...gw pnasaran!!!
Meskipun memori gw yang terbatas ma tokoh2 hei sei... *yg gw tw pasti cuma chinen ma yamyam..khakha*
Ayolahhh..lanjutkaaannn....

19 Februari 2010 pukul 04.48  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

hmmm....
lanjutannya lo bakalan tambah bingung..
tapi baca aja deh...
temanya pan general....
eheheeee...
komenin dong gimana penulisan gw...
masih rebek gitu juga..
saran please....

21 Februari 2010 pukul 21.43  
Anonymous Anonim mengatakan...

deyaaaaa..~
ini tentang apaan??
kejutanny apaa?
hehehe..
penasaran niih.. >.<

klo soal gaya penulisan sih dah bagus..
deskripsiny ud jelas, bs dbayangkan lah..
dah gt lucu, pke bawa2 minyak telon di segala situasi, haha..XD
*gomen klo komenny ga mutu, hoho..*

dtunggu lanjutanny deyaaa..~

21 Februari 2010 pukul 23.22  
Blogger AstiYulia mengatakan...

hehe...loe kira gw komentator penulisan *kayak expert ajah gw..khukhu*
baguss..kok..
bikin penasaran..
tapi mungkin karena gw gak terlalu tw karakter mreka, jadi gak ngeh gtu...
pokoke..terusin ajah...let see..gw tambah bingung ato gak..hehe

22 Februari 2010 pukul 00.25  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

stella:
sankyuu ya uda mampir..
sabar aja lanjutannya...
lagi gak ada ide niy..
huhu~

asti:
lo lagi dimana sih??
ayok maen?
ntar dah gw kenalin atu2 tentang hsj..
muahaaaahaaaa~

22 Februari 2010 pukul 01.16  
Blogger minkyachan mengatakan...

haha..
mreka punya rencana apa inia ank 7??
hehe,
apaan tuh si keito dikasi CD pink??
emang emaknya masih ngurusin dy y??

shin juga..
masa masih dimandiin!!!
*ngakak dengan cool*
udh gede masih minyak telonan lagi!!!
*nahan ngakak*

lanjutin aja lah...
penasran gw..
kok lama y updetnya??
*bnyak maunya lu*

21 Juli 2010 pukul 07.07  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

Yachan:
yeah,bebi itu keito dan shin trpaksa gw ijime.
Muahahahaha
iya maap lama ngapdet, abisan bgung sumpah cra ngejelasin'y
*author kga becus*
haha

23 Juli 2010 pukul 18.13  

Posting Komentar

home