december post

Deeto, janai ka?

Strawberry Shortcake chapter 3
6 comments gimme comment?

Title: Strawberry Shortcake
Author: chika arioka
Genre: *still* fail romance
Rating: PG13
Cast: Takahisa Masuda dan salah satu author dari blog ini yg sedeng *kabur*
Disclaimer: aorang tua dan keluarga mereka, juga agensi si buta.. XD
Chapter: 3

Hari kedua aku mangajar. Apa itu hanya duduk santai menunggu jam mengajar selesai? Siapa yg tahu kalau guru yg kugantikan itu ternyata wali kelas? Dan kau pasti mengerti betapa susahnya menjadi wali kelas? Mau tahu yg lebih parah lagi? Minggu depan akan ada pekan kebudayaan di sekolah ini dan kelas yg saat ini menjadi tanggung jawabku akan menampilkan sebuah drama. Oh, ada yg lebih parah lagi. Mau tidak mau, sebagai wali kelas mereka dan guru seni rupa mereka untuk saat ini, aku harus membantu mereka menyiapkan set panggung untuk drama tersebut. Ada yg tertinggal? Oh, aku masihlah tetap seorang mahasiswi tingkat satu yg disibukan dengan tugas. padahal asli,na mah udah tingakt 2~ gyahahhahaa~ *author sedeng*

Deya berjalan menuju ruang guru. Kelasnya sudah usai, dan ia harus segera ke kampus karena masih ada kelas. Sesekali ada beberapa murid yg menyapanya. Ia tersenyum dalam hati mendengar sapaan para murid. Sensei.


"Deya-sensei." sapa seseorang. Tidak perlu menerka-nerka siapa orang tersebut, Deya sudah sangat mengenal suaranya. Deya tersenyum kikuk. "Belum terbiasa dipanggil sensei?"


"Bukan, tapi aku merasa aneh kalau kau memanggilku seperti itu."


"Tidak perlu merasa aneh. Kan di sekolah." balas orang itu, tersenyum.


"Kalau begitu, Masuda-sensei."


Massu terdiam sebentar. Berpikir. emang massu bisa mikir?? gyahaha~ "Benar. Rasanya aneh kalau kau memanggilku sensei." Massu memasang wajah serius. Entah apa maksudnya. Mungkin karena masih di lingkungan sekolah.


Orang aneh. Deya memandangi Massu bingung. Kenapa orang aneh seperti ini bisa memenuhi pikiran gue sih?


"Kau mau pulang?" tanya Massu sedikit membuyarkan lamunan Deya.


"Ah, tidak. Aku masih ada kuliah. Jadi habis ini mau ke kampus." Deya terdiam sejenak. Wajahnya mulai tampak panik. "Kuliah! Aku sudah hampir telat. Mata ashita ne!" Deya berlari-lari kecil melewati koridor meninggalkan Massu sendiri. Massu tersenyum simpul melihatnya. Lucu.


*


"Chika ayolaaaaaaaah~ Bantu gue yah..."


Seperti biasa, suasana ramai selalu meliputi apartemen tempat dimana Deya, Chika dan Momo tinggal bersama. Kali ini, Deya meminta bantuan kedua temannya itu untuk membuat properti panggung. Hanya melukis backgorund sebenarnya. Momo dengan mudah setuju. Berbeda dengan Chika. Ia menolak dengan tegas. Alasannya? Tidak jelas, tapi yg pasti karena malas.


"Chikaaaaaa~" Deya masih terus memohon.


"Ga. Gue masih ada ujian Deya. Ga sempet lah bikin gituan." tolak Chika tegas.


"Tumben mikirin ujian." ujar Momo asal nyeplos. Ia segera menutup mulutnya sendiri, lalu beranjak dari ruang tengah ke kamarnya. "Ke kamar dulu ya...:


Deya tersenyum puas mendengar kalimat Momo. Ia tersenyum tanda menang. Kau tak punya alasan lagi. Chika menggembungkan pipinya. Tidak berapa lama ia mendesah. Ia tahu ia telah kalah. Ia melirik ke arah Deya.


"Murid lu ada yg ganteng ga?"


"Ha?!!"


"Ada yg ganteng ga?"


Deya diam. Memutar bola matanya, lalu memandang prihatin pada Chika. Namun sepertinya Chika merasa tidak suka dipandang seperti itu. "Kenapa?"


"Lo liat sendiri aja deh. Cakep-cakep, apa enggak." jawab Deya. "Kalo gurunya ada yg cakep." tambahnya dengan berbisik agar tak terdengar oleh Chika.


"Guru muda kan?" Deya memandang kaget Chika. Dia dengar. Deya mengangguk pelan. "Teman Tegoshi."


"Temen Tegoshi?? Pasti ganteng!!!" Chika mendadak jadi bersemangat. Ia justru jadi tidak sabar menanti hari Sabtu nanti. Hari dimana mereka akan mengerjakan berbagai properti untuk keperluan drama nanti.


*


Hari Sabtu itu pun tiba. Deya bersiap-siap dengan peralatan-peralatan untuk membuat setting drama. Dibantu oleh Momo dan Chika. Tak lama, Massu dan Tegoshi datang ikut membantu. Juga seorang adik Massu yg menjadi murid Deya di kelas. Setelah yakin tak ada peralatan yg terlupa, mereka berangkat menuju sekolah.


Sepanjang perjalanan, Momo dan Chika tak henti membicarakan dua orang yg baru ia kenal. Tanpa sepengetahuan orangnya pastinya. Sesekali mereka berdua meledek Deya. Setidaknya mereka pernah bertemu dengan Massu sekali.


Sesampainya di sekolah, para murid tampak sedang mengerjakan latarsebisa mereka. Adik Massu segera membaur dengan mereka. Deya dan Massu memperkenalkan Momo, Chika dan Tegoshi yg akan membantu mereka kepada para murid. Lalu dimulailah pekerjaan mereka.


"Tegoshi-kun, " Adik Massu menggantungkan kalimatnya sebentar, melihat hasil pekerjaan Tegoshi. Tegoshi menoleh, menunggu kelanjutannya. "Itu sama sekali tidak rapih." lanjutnya cepat. Tegoshi memeriksa pekerjaannya yg menurutnya sudah sangat bagus. "Tegoshi-kun sudah tidak bisa menggambar, bahkan mencat saja tidak bisa."


Tegoshi tampak kesal, ia menepuk pelan kepala adik Massu. "Jangan hanya menilai pekerjaan orang Chinen. Memangnya punyamu itu bisa dikategorikan rapih?" Tegoshi menunjuk bagian Chinen yg berantakan. "Setidaknya lebih rapih dibanding punyamu." Bela Chinen.


"Dua-dua-nya ga rapih!" tukas Deya. Seharusnya dari awal ia tidak perlu mengajak orang ini. Deya melihat pekerjaan muridnya. Yg ini juga sama saja.


"Malah ngerepotin kan." Massu ikut ambil bagian. Ia melihat miris hasil karya adik dan temannya.

Hari menjelang siang. Waktunya mereka untuk beristirahat sejenak. Mereka memilih untuk beristirahan di bawah pohon besar karena hari itu matahari cukup terik walau menjelang musim semi. Tegoshi, Momo dan Chika duduk bersama. Mereka bercengkrama bersama. Sesekali Chinen ikut menimpali obrolan mereka, mengejek Tegoshi. Sedangkan Deya dan Massu duduk berdua.. oh belom nyampe situ de.. XDD bersama murid-murid mereka.

"Mau kemana?" Massu bertanya ketika melihat Deya beranjak dari tempatnya.

"Mau beli minuman di vending machine sana." sesuatu yg tak akan mungkin dilakukan oleh seorang dea xxx *nama asli disamarkan demi kehidupan yg lebih baik*

"Wah, kebetulan. Aku juga mau beli minuman."

Massu beranjak dari tempatnya lalu berjalan menuju vending machine bersama Deya. Tegoshi, Momo, Chika dan Chinen segera mengalihkan pandangan mereka ke dua orang itu. Hooo... Cewek yg di akihabara waktu itu. Pantas kayak pernah lihat. Dai-nii mesti tau nih! sejak kapan yak chii demen ngegosip.. ==a


"Ne, kau mau minum apa?" tanya Massu.


"Jus stroberi." jawab Deya cepat.


"Oke." Massu memasukan dua koin ke dalam vending machine lalu memilih dua jus stroberi. lalu memberikan satu untuk Deya. Deya melongo melihatnya.


"Anoooo...." Deya tampak tidak enak. Massu tersenyum. Kenapa sih ia selalu tersenyum? "Koree...."


"Untukmu. Kau bilang mau minum jus stroberi kan?" Lagi-lagi Massu tersenyum. Deya mengangguk kecil.


"Aku mengerti. Tapi... Aku tidak enak." Deya tersenyum garing melihat reaksi lawan bicaranya. Sangat mudah ditebak. Pasti senyum.


"Ii yo." balas Massu. "Oh iya, kau suka kue?" lanjutnya.


Haa? Kenapa topiknya berubah jadi kue??


Deya memandang heran ke Massu sebentar sebelum menjawab pertanyaannya. "Ya." Ia menjawab dengan singkat. Deya menerka-nerka apa isi otak Massu sebenarnya.


"Kalau begitu kau mau ke toko kue yg baru buka di ujungjalan sana? Kudengar katanya enak." Deya mengangguk. "Kalau begitu, etoooo... Besok siang bagaimana?" Lagi-lagi Deya mengangguk. "Sore jaa...." Massu tersenyum kikuk lalu meninggalkan Deya sendiri menuju kumpulan murid-muridnya lagi.


Eeeeeeeeeh???


Deya memandangi punggung Massu. Ia memiringkan sedikit kepalanya. "Barusan itu... dia malu??"


**

Label: , , ,



6 Komentar:

Blogger AstiYulia mengatakan...

ohoho...jadi komentator pertama ahh..
hwakakakak...chinen jadi tukang gosip??? khakhakha...

duh..dede chinen diajarin siapa ayoo??
deya nitip kue juga yahh,,kalo ditraktir massu...*gratisan...hajarrr*

hakhak..gak meaning banget yak komennya...hehe
~FYI..gw komen diiringi lagu Summer time..by news..akhakha..ada suara massu...~

27 Februari 2010 pukul 22.17  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

chikaaaaaaaaaaaa~
pendek ah pendek!!!!
knapa perkembangan hub gw ma massu lambat banget?????
*dirajam*

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~
lucu lucu~
suki banget gw deh~
bikin yang lebih gimana gitu kek..
ahahaahaaa~
*maunya*


"Mau beli minuman di vending machine sana." sesuatu yg tak akan mungkin dilakukan oleh seorang dea xxx *nama asli disamarkan demi kehidupan yg lebih baik*

hahaaaaa~
itu karena gw bawa minum mulu yak...

apakah tu dai-nii? cieeee~
muahahaaaaa~

massu ai lop yuh dahhhhh!!!!

28 Februari 2010 pukul 20.17  
Blogger chikaです♪ mengatakan...

@asti..
ga tw tuh siapa yg ngajarin chii ngegosip~ XDD
sinting emang si author.. XDD

@deya..
SABAR NENG!!!
massu pan kikuk kalo ama cewek!!!
yg lebih gimana itu yg lebih kayak gimana yak?? *evil grin*

28 Februari 2010 pukul 21.23  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

asti: chii yg ngajarin hikka...
*segala sesuatu yg buruk dilimpahkan ke hikka*
si gingsul yg akhir ini malah cakep..
*malah ngomongin hikka*

Chika:
yg lebih GIMANA gituuuu~
haha..
u know lah..
*ero kumat liat ai no matador tego*
huahaaahaaaa~

28 Februari 2010 pukul 21.43  
Blogger chikaです♪ mengatakan...

dih..
gw mah ga bisa de bikin yg kayak begitu..
*CHOCOLATE DE!! CHOCOLATE!!!!!! XD*

28 Februari 2010 pukul 21.50  
Blogger deya_daisuke mengatakan...

itu juga sih..
demooo!!!!!
ai no matador lebih oke..
artinya nista pula..
hahaaa.
pantesan tu dikasi tego lagunua..
muahahahahahaaa

28 Februari 2010 pukul 22.40  

Posting Komentar

home